Dukungan Relawan untuk Prabowo, Surokim: Gibran Harus Lebih Berhati-hati Bermanuver Politik

oleh -175 Dilihat
oleh
Pengamat komunikasi politik Surokim Abdus Salam

SURABAYA, PETISI.CO – Pertemuan  antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan sejumlah relawan Jokowi dan relawan Gibran Walikota Solo, Jumat (19/5/2023) lalu berbuntut. Apalagi,  pengakuan Prabowo, sejumlah relawan tersebut memberi dukungan untuk maju  dalam pencapresan tahun depan.

Akibatnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dipanggil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ke Jakarta, diminta menghadap ke DPP PDIP, Senin (22/5/2023).

Bisa jadi, pemanggilan tersebut berkaitan dengan pertemuan dengan Prabowo. “Mungkin terkait itu,” kata Gibran kepada wartawan.

Gibran sendiri mengaku, jika dirinya hanya mendampingi Prabowo sebagai menteri dengan posisi dia sebagai Wali Kota Solo. Menurut Gibran, berkaitan pencapres, pihaknya mengaku tak ikut campur.

Sementara, pengamat komunikasi politik Surokim Abdus Salam menilai,  isu yang berkembang terhadap adanya relawan Jokowi dan relawan Gibran memberi dukungan terhadap pencapresan Prabowo harus lebih berhati-hati.

“Presiden Jokowi sejauh mungkin harus bisa lebih berhati-hati dan lebih elok jika terus bisa menyamakan frekeunsinya dengan PDIP terkait dengan pilpres 2024,” ujarnya kepada petisi.co, Sabtu (20/05/2023).

Menurut peneliti senior SSC ini, ada banyak faktor yang membuat Presiden Jokowi  harus tegak lurus dengan PDIP. “Relasi itu sejauh ini bisa terjaga dengan baik,” ujarnya.

Menurut Surokim, semua orang di republik ini juga  tahu, bahwa naiknya Jokowi di eksekutif tidak lepas dari restu PDIP.  Bagaimanapun, kata Surokim,  ada faktor kesejarahan panjang  yang tidak bisa diabaikan dan dilupakan dalam relasi khusus ini.

“Semua itu seharusnya tidak dicederai, karena bisa berpotensi membuat disharmoni,” ujar Wakil Rektor  UTM (Universitas Trunojoyo Madura) ini.

Menurut Surokim, Jokowi, Megawati dan PDIP adalah Trisula, tidak bisa  dipisahkan dalam membangun sejarah perjalanan bangsa  selama 2 dekane ini.

“Dan sejarah itu saya pikir perlu dipahami juga oleh keluarga Pak Jokowi, agar selalu bisa saling menguatkan,” tegasnya.

Apalagi, kata Surokim, PDIP dengan jasa baiknya selama ini telah membawa Presiden Jokowi dan keluarga pada 7 kemenangan selama hampir 20 tahun (2 kali walikota, 1 kali gubernur dan 2 kali presiden plus Walikota Solo untuk Gibran dan Medan untuk Bobi).

“Satu keistimewaan yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga Bung Karno sekalipun.”

Keadaan tersebut, kata Surokim, tentu harus dipahami oleh Jokowi agar bisa ‘menertibkan’ anaknya. “Sebab, kalau mereka lupa sejarah, hal itu potensial bisa merugikan relasi ke depannya dan tentu itu patut disesalkan,” tambah Surokim.(kip)

No More Posts Available.

No more pages to load.