Eri Cahyadi Dorong Partisipasi Warga dalam Pelaporan Banjir

oleh -163 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau pembangunan tanggul di kawasan Surabaya Barat

SURABAYA, PETISI.CO – Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan dan respons cepat terhadap potensi banjir, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong partisipasi aktif warga dalam pelaporan banjir atau genangan air banjir kepada pemerintah kota melalui Grup WhatsApp.

Dalam tinjauannya ke pembangunan tanggul di Jalan Pakal Madya dan Jalan Tengger Raya, Benowo, Eri menekankan pelaporan banjir dapat dilakukan di WAG Forkom (WhatsApp Grup Forum Komunikasi).

“Penting bagi warga untuk menyampaikan laporan banjir melalui Grup WhatsApp. Saya selalu bilang kepada warga agar masukkan laporan itu ke WAG Forkom,” ungkap Eri.

Eri Cahyadi mengatakan, langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pemerintah kota Surabaya dalam memperkuat sistem peringatan dini dan respons terhadap banjir. Grup WhatsApp menjadi saluran komunikasi efektif bagi warga untuk pelaporan banjir secara cepat dan akurat.

Hal ini sejalan dengan apa yang ia sampaikan pada tahun lalu, dimana warga dapat melapor ke Grup WhatsApp bernama WAG Forkom melalui RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) saat ada banjir di wilayah itu.

”Saya minta kepada seluruh RT, RW, dan LPMK, untuk mengirimkan foto ketika hujan ke dalam WAG Forkom, saya akan lihat semuanya,” kata Eri Cahyadi.

Mengenai pembangunan tanggul di Pakal Madya, pihaknya menggunakan sandbag atau karung pasir untuk menahan air sebelum memasang dinding tanggul permanen.

“Di Pakal Madya kita buat sandbag sampai dengan tinggi 1 meter. Jadi, mulai perbatasan Gresik sampai Kali Kluwung kita pasang sandbag, kalau sudah terpasang nanti kita kurangi langsung pasang dinding tanggul (permanen),” ujarnya, saat meninjau pembangunan tanggul di Pakal Madya Surabaya.

Menurutnya, dinding tanggul harus dibangun dengan pondasi yang kuat agar tidak mudah roboh. Namun, untuk mengantisipasi hujan yang bisa menyebabkan banjir, sandbag dipasang terlebih dahulu sebagai pengaman sementara di Pakal Madya.

“Karena dinding tanggul ini harus ada pondasinya. Tapi untuk menanggulangi kalau ada hujan lagi, itu ada sandbagnya dulu. Nanti setelah sandbag terpasang, kita kurangi pasang tanggul (permanen). Jadi mengerjakan dinding tanggulnya nanti berjalan sambil bertahap,” papar Eri.

Sementara itu di Jalan Tengger Raya, Benowo, Eri Cahyadi menyebut bahwa pembangunan tanggul bisa dilakukan lebih cepat karena sudah ada pondasi yang siap. Tanggul dari batu kuwung dengan tinggi sekitar 1 meter pun mulai terpasang di sana.

“Yang di daerah Tengger Raya itu langsung dinding tanggul, karena dia sudah ada pondasinya. Jadi buangan air dari Gresik itu langsung kita bisa tahan dengan dinding tanggul karena dia sudah ada pondasinya lebih cepat,” pungkas Eri. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.