Golkar Jatim Prihatin Kantor KCVRI Kota Surabaya Tak Teraliri Listrik

oleh -354 Dilihat
oleh
Sarmuji menyerahkan bantuan sembako kepada salah satu veteran kemerdekaan RI.

SURABAYA, PETISI.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai merasa prihatin dengan kondisi asrama dan kantor Badan Pimpinan Harian Cabang (BPHC) Korps Cacat Veteran RI (KCVRI) Kota Surabaya di Jalan Rajawali, Surabaya. Selain bangunannya sudah tua, asrama dan kantor BPH Cabang Korps Cacat Veteran RI ini sudah tidak teraliri listrik lagi.

“Katanya sih sudah dua tahun tidak mendapat subsidi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, sehingga bangunan ini tidak teraliri listrik. Ini tentu berita yang sangat menyedihkan,” kata Ketua DPD I Partai Golkar Jatim, M Sarmuji kepada wartawan usai menyerahkan bantuan sembako kepada para veteran dan janda di Kantor BPH Cabang Korps Cacat Veteran RI Kota Surabaya, Senin (17/8/2020).

Sebenarnya, menurutnya, kedatangan rombongan DPD Golkar Jatim ke kantor BPH Cabang Korps Cacat Veteran RI Kota Surabaya, hanya untuk memberikan bantuan. Ini sebagai bentuk perhatian kita kepada para pejuang yang telah mengorbankan dan mempertaruhkan nyawa untuk Indonesia Merdeka.

“Mereka adalah orang-orang yang bersedia menukar nyawa dan sejengkal tanah kuburan hanya untuk mempertahankan agar tanah Indonesia bebas dari penjajah. Kita berikan perhatian. Meski perhatian tidak besar nominalnya, tapi nilai yang ingin kita warisi itu yang mau kita dapatkan dari pertemuan-pertemuan seperti ini,” ujarnya.

Justru dari pertemuan ini, Sarmuji mengaku telah mendapatkan informasi yang menyedihkan bahwa sekretariat dan asrama ini sudah tidak mendapatkan lagi subsidi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sehingga, terpaksa tidak ada aliran listrik yang secara legal mengaliri sekretariat ini.

Kondisi Kantor BPHC KCVRI Kota Surabaya dan Badan Pimpinan Daerah (BPD) KCVRI Jatim dilihat dari depan.

“Tentu ini berita yang sangat menyedihkan. Orang yang sudah mengorbankan segenap yang dimilikinya, ternyata Indonesia yang sudah demikian rupa kesejahteraannya dan sudah bagus skala tertentu, tetapi hanya untuk subsidi paling besar ini berapa Rp 1-2 juta untuk sekretariat ini, negara atau pemkot tidak mau untuk memberikan subsidi,” ungkapnya.

Pihaknya sudah memerintahkan kepada anggota DPRD Jatim yang mewakili Dapil Surabaya untuk menyelesaikan ini.

“Pasti akan minta supaya fraksi DPRD Surabaya untuk mengingatkan pemkot Surabaya tentang berita yang sangat menyedihkan ini,” tandasnya.

Wakil Ketua Badan BPH Cabang Korp Cacat Veteran RI Kota Surabaya, Didik R Barnawi mengaku sudah dua tahun sekretariat ini tidak mendapat subsidi lagi dari pemkot Surabaya. Subsidi dicabut, dengan alasan tidak ada dana.

“Alasan dihentikan karena tidak ada dana. Nilainya kurang tahu pasti. Coba lihat kondisi kamar mandi, di belakangnya ada musholla. Pagi, siang dan malam tidak ada listrik. Terpaksa kami mbantol sementara,” katanya blak-blakan.

Dulu, lanjutnya, penghuni asrama disini banyak. Sekarang tinggal empat orang. Mereka yang pindah, karena mendapat perumahan di Pakal dari Yayasan Dharmais.

“Kantor ini katanya untuk cagar budaya, karena di belakang ada dua bungker dan kondisinya masih bagus,” ucapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.