GP Ansor Surabaya Angkat Bicara Menyoal Penistaan Agama Oleh Holywings

oleh -68 Dilihat
oleh
Cuplikan postingan iklan kontroversial Holywings

SURABAYA, PETISI.CO – Promosi yang dikeluarkan oleh Holywings, yakni minuman gratis bagi seseorang yang memiliki nama Muhammad dan Maria membuat Pengurus GP Ansor Surabaya turut angkat bicara. Ketua GP Ansor Surabaya, Faridz Afif menyebut apa yang dilakukan oleh manajemen Holywings sudah melecehkan agama tertentu dengan adanya promosi mereka.

“Itu memang sudah niat melecehkan agama,” ungkap Afif, Jumat (24/6/2022) malam.

Afif menyatakan, dengan adanya masalah dugaan penistaan agama tersebut, ia berharap agar ijin dari Holywings diberbagai kota, khususnya Kota Surabaya dicabut.

“Cabut izinnya holywings seluruh Indonesia. (Saat ini) kami memohon kepada Wali Kota Surabaya untuk mancabut izin holywings,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, GP Ansor Surabaya berencana akan berkirim surat resmi ke Pemerintah Kota Surabaya, supaya dapat mencabut ijin Holywings sesegera mungkin.

“PC Ansor Kota Surabaya akan berkirim surat ke Wali Kota Surabaya agar menutup Holywings di Surabaya,” kata Afif.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A.H Thony menyayangkan kejadian tersebut. Terlebih lagi, Holywings adalah organisasi bisnis.

“Informasi itu kalau benar saya atau kami sebagai institusi dewan sangat menyayangkan. Bahwa Holywings memang adalah organisasi bisnis, badan usaha swasta yang mengembangkan usahanya, dan mereka dalam situasi sekarang dituntut untuk berkreatifitas membuka peluang. Tapi kalau kemudian unsurnya sudah berorientasi pada agama atau simbol agama tertentu, saya pikir menjadi kurang baik. Karena apa, tidk semua aliran agama itu bisa melihat bahwa Holywings itu sebagai tempat yang pas untuk mereka,” paparnya.

Selain itu, Thony menuturkan jika Holywings sendiri di dalamnya menyediakan tempat hiburan malam, dan juga jauh dari kata agama.

“Ketika dilihat dari aspek jualannya, itu adalah tempat hiburan. Disana mungkin ada dalam tanda kutip miras, itu kan akhirnya seolah-olah Holywings menghalalkan hal itu untuk bisa dikonsumsi oleh warga dari pemeluk agama tertentu. Ini sensitif, dan harapan kami kebijakan itu untuk bisa dievaluasi dan kedepannya kalau mau membuat sebuah terobosan itu jangan sekedar dilihat potensi secara ekonomi saja, tapi juga potensi sosialnya pun perlu diukur,” ucap Thony.

Thony juga mengingatkan manajemen Holywings, membuat acara dengan melihat manfaat untuk warga, ataupun kultur masyarakat setempat.

“Itu antara manfaat sama mudharatnya besar mana. Kalau kemudian mereka ingin mendapatkan keuntungan misal 10 juta tapi kerugian lebih dari itu kan rugi. Ini kalau berdampak luas, akhirnya kita ini pemerintah sedang berkonsentrasi untuk melakukan penyelesaian berbagai masalah, entah kemiskinan, pengangguran. Kalau kemudian dari pihak-pihak sektor privat ini membuat inovasi yang justru menimbulkan masalah, mau ngga mau kan energi pemerintah, aparat penegak hukum ini kan harus terkonsentrasi pada mereka untuk ngurusi perusahaan itu. Dan ini menimbulkan inefisiensi,” pungkasnya. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.