GTT dan PTT Lamongan Kembali Harus Diuji Kesabarannya

oleh -123 Dilihat
oleh
Ratna Mutia Marhaeni Anggota Fraksi PDI Perjuangan

LAMONGAN, PETISI.CO – Nasib GTT (Guru Tidak Tetap) dan PTT (Pegawai Tidak Tetap), kembali harus diuji kesabarannya. Pasalnya dengan honor yang sedikit, mereka harus berjuang bertahan hidup, belum lagi insentif yang mereka idam-idamkan pun tak kunjung cair.

Keluh kesah itu mereka sampaikan kepada Ratna Mutia Marhaeni salah satu anggota Komisi D DPRD Lamongan asal Fraksi PDI Perjuangan yang bermitra kerja dengan dunia pendidikan yakni Dinas Pendidikan Lamongan.

Salah satu keluhan yang diterima oleh Ratna yakni terkait insentif GTT sebesar Rp 200 sampai Rp 250 ribu yang harus dicairkan waktu awal triwulan tahun, atau selambat-lambatnya bulan Maret 2021 sudah diterimakan kepada 3305 GTT dan PTT tersebut.

Akan tetapi, sampai sekarang belum ada pencairan insentif terhadap para GTT dan PTT. “Untuk itu kami meminta kepada Pemkab Lamongan dan OPD terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Lamongan untuk segera menyikapi keluhan para GTT dan PTT ini,” ujarnya.

Agar kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) ditingkatkan. Mengingat, selama ini mereka telah berjuang untuk mencerdaskan generasi bangsa, apalagi saat ini sudah mendekati lebaran, yang kemungkinan kebutuhan para GTT dan PTT juga akan naik signifikan untuk berbelanja kebutuhan keluarga.

“Sekali lagi saya tegaskan, jangan sampai nasib para pendidik ini diabaikan, karena mereka telah berjasa besar untuk dunia pendidikan, khususnya di Lamongan,” ujar politisi yang berprofesi sebagai notaris itu.

Menurutnya,  dia belum tahu, kenapa sampai terlambat. “Menurut para GTT yang wadul ke saya, informasi pencairan insentif rencananya akan diberikan awal Mei 2021 sesuai yang disampaikan oleh Bu Ranti Kasubag Keuangan Dinas Pendidikan, akan tetapi sampai sekarang (4/5/21) mereka belum menerima,” ujarnya.

Kalau ini ada kesan pembiaran dari Dinas terkait, maka  pihaknya ingin ketua dan seluruh anggota Komisi D DPRD Lamongan untuk segera memanggil Dinas tersebut, agar diketahui ada permasalahan apa hingga insentif para GTT dan PTT ini tidak segera dicairkan.

Dalam kesempatan berbeda, Ranti Kasubag Keuangan Dinas Pendidikan mengakui akan keterlambatan itu, dan berdalih bahwa hari ini baru akan diajukan.

Menurut Ranti, “Karena sejak kemarin dari DPKAD belum memunculkan SP2D. Jadi kita kan melihatnya di aplikasi, ternyata hari ini SP2D nya baru muncul,” akunya saat ditemui di ruang kerjanya.

Dan selanjutnya,  Rabu (5/5/21) baru mau ke Bank Jatim untuk memberikan auto debet, “Insya allah hari ini bisa terdistribusikan ke teman-teman GTT dan PTT, mohon doanya agar lancar,” akunya.(ak)

No More Posts Available.

No more pages to load.