Harapan Warga Dukuh Kupang Pada Pemkot Surabaya Terkait Penanganan Banjir

oleh -433 Dilihat
oleh
Kawasan Dukuh Kupang Barat yang seringkali mengalami banjir saat hujan deras

SURABAYA, PETISI.CO – Warga Dukuh Kupang Barat (DKB) I, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, telah lama mengalami tantangan banjir yang menghantui setiap kali hujan deras mengguyur. Sejak tahun 1991, mereka telah berjuang melawan air merendam rumah dan jalan-jalan mereka.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Pemkot Surabaya mengambil langkah serius dengan memperluas box culvert dan membuat sodetan untuk mengalihkan aliran air. Di tengah upaya tersebut, harapan dan terima kasih dari warga akan tantangan banjir mulai terdengar.

Salah satunya adalah Riyanto, seorang warga yang telah tinggal di wilayah tersebut selama 15 tahun, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak banjir yang parah yang mereka alami, terutama pada banjir terakhir pada tanggal 4 Mei 2024.

“Saya mengapresiasi langkah Pemerintah Kota dalam memperluas box culvert. Semoga proyek tersebut segera selesai untuk mengatasi tantangan banjir di sini,” ungkap Riyanto.

Selain itu, Hendrikus, seorang warga yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua RW 08 Putat Jaya, mengapresiasi inisiatif Wali Kota Eri Cahyadi dalam pelebaran box culvert. Namun, dia juga menekankan pentingnya kualitas pekerjaan dan dampak pembangunan terhadap rumah-rumah warga.

“Kalau bisa Pemkot Surabaya memperhatikan aspek ini dengan serius, termasuk pengawasan terhadap kontraktor yang melaksanakan proyek culvert,” ujarnya.

Dalam hal ini, Pemkot Surabaya juga telah menetapkan target penyelesaian proyek ini pada awal Juni 2024. Namun, proyek ini dihadapkan pada tantangan cuaca yang dapat memengaruhi jadwal pengerjaan. Walaupun demikian, pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan baik dan efektif, demi kesejahteraan warga yang telah lama mengalami penderitaan akibat banjir.

Sementara itu, Sekretaris RW 8 Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Murtono mengatakan, bahwa banjir di wilayahnya telah menjadi masalah sejak tahun 1991.

“Kami terima kasih sudah beberapa kali ini, Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi) dan Bapak Wakil Wali Kota (Armuji), berkenan sowan (datang) ke sini untuk meninjau langsung warganya yang sudah bertahun-tahun, mulai 1991 banjir sampai sekarang,” kata Murtono, Selasa (9/4/2024).

Menurut dia, volume air yang berlebihan selama hujan deras, tidak dapat ditampung oleh box culvert yang ada. Oleh karena itu, ia berharap Pemkot Surabaya meningkatkan kapasitas box culvert untuk menghindari ketergantungan pada saluran lama.

“Saat ini, Pemkot Surabaya sedang memperluas box culvert di wilayah kami, yang kami harapkan dapat menjadi solusi untuk memecah aliran air,” ungkap dia.

“Namun, karena elevasi tanah yang rendah, kami juga berharap akan ada pembuatan sodetan baru di belakang Polsek Dukuh Pakis,” pungkas Murtono. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.