Identifikasi Gerakan Radikal NII, GP Ansor Dharmasraya Sharing Informasi dengan Densus 88 Polri

oleh -126 Dilihat
oleh
GP Ansor dan jajaran foto bersama dengan Densus 88 Polri pasca acara

DHARMASRAYA, PETISI.CODi tengah merebaknya pemberitaan media massa terduga jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Dharmasraya Sumatera Barat, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Cabang Dharmasraya mengadakan sharing informasi bersama Densus 88 Polri di kedai Kasikopi Gunung Medan, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, Jumat malam (22/4/2022).

Sharing Info ini dihadiri pemateri dari Densus 88 Polri serta Ketua GP Ansor demisioner, Muhammad Hasyim (2004-2009), Mutahar (2010-2014), dan Khalik (2015-2019) serta Kader Ansor Banser se-Dharmasraya.

Age Kurniawan, Ketua GP Ansor Dharmasraya menjabarkan, dalam sharing info tersebut diberikan materi edukasi seputar paham radikalisme dan sikap intoleran yang dibawa oleh kelompok NII.

“Terima kasih Densus 88 telah bersedia memberi pemahaman kepada kader-kader yang tergabung dalam Ansor dan Banser Dharmasraya,” ucapnya.

“Apabila menemukan ciri-ciri paham dari kelompok tersebut ada di Dharmasraya, kami akan segera menindaklanjuti ke Densus 88,” lanjut Age.

Menurut Age, komunikasi intens dan koordinasi solid GP Ansor dengan Densus 88 akan menjadi kunci sukses dalam mencegah penyebaran paham Radikal yang dibawa oleh terduga kelompok NII.

Age berpendapat dalam usia yang sudah 88 tahun, GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan merupakan tonggak penjaga keutuhan Republik Indonesia menangkal paham Radikal yang ingin mengubah Negara Republik Indonesia.

Ditegaskan Age, seluruh Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor di seluruh kecamatan yang ada di Dharmasraya untuk menjaga basisnya agar tidak terkontaminasi dari paham radikal dan intoleran.

“Dari informasi yang kita analisis secara internal, dari sinkronisasi data dengan Data Densus 88, alhamdulillah basis nahdiyin tidak ada satu pun yang terlibat dalam jaringan Negara Islam Indonesia maupun paham Radikal dan intoleran lainnya,” jelas Age.

Sementara itu, Ketua GP Ansor periode 2010 s/d 2014 Mutahar, mengajak seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder untuk menyelesaikan persoalan NII di Dharmasraya ini.

“Langkah yang kita ambil tentu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dalam melakukan tindakan, sebab ini merupakan persoalan kita bersama,” ujar Tohar.

Dibeberkan Mutahar, dan langkah yang kita ambil pun tak lepas dari memberikan edukasi terhadap orang-orang yang terpapar paham radikal dan intoleran ini dengan mengedepankan pendekatan sikap humanis. “Dengan harapan mereka sadar dan mau kembali dalam pangkuan ibu Pertiwi,” tutup Mutahar. (gus)