Imbas Kericuhan Sejumlah Fasum di Jalan Gubernur Suryo Surabaya Alami Kerusakan

oleh -86 Dilihat
oleh
Fasilitas umum yang rusak di Jalan Gubernur Suryo.

SURABAYA, PETISI.CO – Pecahnya kericuhan dalam demo tolak pengesahan UU Omnibus Law di Kota Surabaya, Kamis (8/10) kemarin, berimbas pada rusaknya sejumlah fasilitas umum (fasum) yang berada di sekitaran lokasi.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriaditya Prajatara mengatakan, Wali Kita Surabaya, Tri Rismaharini telah melakukan peninjauan ke beberapa titik lokasi kericuhan, seperti di Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Gubernur Suryo.

Dari hasil tinjauan Risma bersama jajarannya, didapati beberapa fasum yang berada di sana mengalami kerusakan.

“Ada bola-bola, tempat sampah, rambu-rambu, pot-pot bunga yang besar, barrier, hingga CCTV yang megalami kerusakan,” kata pria yang akrab disapa Febry itu, Jumat (9/10/2020).

Perihal pengrusakan itu, pihaknya telah melakukan penelusuran berbekal rekaman dari CCTV tersebut. Ia menyebut, jika pengerusakan hal itu merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.

“Jadi para pelaku ini mengambil CCTV sepertinya terencana, karena terlihat di gambar pola pergerakan mereka,” ungkapnya.

Pihaknya telah mengetahui wajah dari oknum yang melakukan pengerusakan tersebut, lantaran CCTV milik Pemkot Surabaya sendiri telah dilengkapi oleh face recognition.

“Alhamdulillah wajah pelaku CCTV dapat diketahui dan sekarang kami sampaikan ke rekan-rekan kepolisian. CCTV di surabaya ini kan sudah face recognition, jadi kita bisa tahu dan bisa analisis siapa itu pelakunya. Kemudian data kependudukannya bisa diketahui,” terang mantan Kepala Satpol PP Kota Surabaya itu.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pelaporan kepada pihak Polrestabes Kota Surabaya, ketika kericuhan demo tolak UU Omnibus Law terjadi. “Sudah kami sampaikan terkait terutama pengambilan CCTV ke rekan-rekan kepolisian,” tegasnya.

Tak hanya pengerusakan, namun para oknum juga turut melakukan aksi mencorat-coret aspal jalan dan tembok bangunan dengan kata-kata yang tidak pantas.

“Ada beberapa kata yang tidak pantas ditulis di aspal dan tembok, terus dilakukan pembersian kata-kata itu. Karena banyak sekali kita temukan,” tutupnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.