Jatim Posisi 3 Terbanyak Pendaftar CPNS se-Indonesia

oleh -99 Dilihat
oleh
Anom (tengah) saat memberikan keterangan pers.

SURABAYA, PETISI.CO – Animo masyarakat Jawa Timur (Jatim) untuk mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sangat tinggi. Hingga hari ketiga pembukaan pendaftaran CPNS, Jatim menempati posisi ketiga terbanyak jumlah pendaftar se-Indonesia.

“Memasuki hari ketiga pendaftaran, peminatnya luar biasa. Provinsi Jatim masuk di rangking lima besar nasional. Kita menempati urutan tiga,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim, Anom Surahno di Kantor BKD Jatim Jalan Jemur Andayani Surabaya, Rabu (13/11/2019).

Hingga pukul 11.43 WIB, menurutnya, pelamar yang mengisi formulir 2.362 orang. Dengan jumlah pendaftar tersebut, Jatim masuk lima besar tertinggi nasional. Posisi kedua ditempati Bogor. “Dari data itu, Jatim menempati nomor satu terbanyak pendaftar di Kemenkumham,” tandasnya.

Mengingat banyaknya pendaftar CPNS, Anom mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tertipu calo. Selama ini, dia sudah mendengar kabar adanya praktek penipuan ini. Beraneka ragam janji diberikan oleh para calo itu.

Bahkan, di Kediri dan Gresik sudah diamankan orang yang mengcollect pendaftaran. Padahal, pendaftaran bersifat mandiri, tidak bisa diwakilkan. Mereka harus mengupload sendiri dan diakhiri dengan swafoto.

“Karena, pendaftaran CPNS dilakukan secara mandiri dan online, jadi tidak ada celah sedikit pun untuk calo. Beberapa hari ini banyak kabar terkait pelaksanaan CPNS, janji dan macam-macam,” paparnya.

Satu hal lagi, tambah Anom, tes CPNS dilakukan secara transparan. Tes CPNS dilakukan secara online. “Persyaratan lain bisa diakses lewat website dan semua transparan, terbuka, akuntabel, dan semua proses lewat online. Nanti diakhiri dengan tes lewat CAT. Jika ada orang yang menjamin, jangan percaya,” tuturnya.

Jatim sendiri mendapat formasi total 1.817 kuota CPNS. Formasi ini terbanyak untuk guru sebanyak1.133 kuota, tenaga kesehatan 322, dan tenaga teknis 362. Sementara di tahap verifikasi, panitia memperhatikan dua hal penting, yakni perguruan tinggi yang terakreditasi dan memenuhi IPK minimal 3. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.