Jelang Musim Hujan, 10 Titik Kawasan Banjir Menjadi Perioritas DPUPRPKP Kota Malang

oleh -70 Dilihat
oleh
Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi, MT, Kepala DPUPRPKP Kota Malang

MALANG, PETISI.CO Musim hujan tahun ini (2021) menjadi target Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk terus berupaya mengentaskan persoalan banjir di Kota dengan sebutan Kota Pendidikan ini.

Salah satunya dengan memetakan titik-titik krusial lokasi kawasan banjir.

Tahun 2021 ini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang setidaknya masih mempunyai PR (Pekerjaan Rumah) menuntaskan 10 titik rawan banjir.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi, MT., mengungkapkan, kemarin awal lelang kinerja ada 26 titik banjir.

“Dari 26 titik itu memang tahun 2020 sudah tuntas, tapi muncul 10 titik baru, ini yang kita selesaikan di tahun 2021,” ujarnya, Selasa (5/10).

Adapun ke 10 titik rawan banjir itu di antaranya JL. Danau Kerinci, JL. Mayjen Sungkono Gang VI, JL.Kyai Malik Dalam, JL. Pekalongan Dalam, wilayah Kelurahan Bareng, JL. Peltu Sujono, (Kawasan pasar besi Comboran), Kawasan Pasar Gadang, JL. Akordion dan JL. Taman Siswa.

Lebih lanjut Diah sapaan akrabnya memaparkan, titik-titik tersebut saat ini tengah dalam progres pembenahan, saat ini menyisakan sekitar 4 titik yang harus dituntaskan. “Sehingga saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi tidak menjadikan kawasan kembali menjadi sebagai langganan banjir,” ujarnya.

Proses ini dikatakan memang cukup panjang sebab untuk melihat titik yang berpotensi banjir tidak bisa hanya dari lokasi yang menjadi lokasi langganan banjir saja. Melainkan harus dilihat asal air yang menjadi lokasi tersebut menjadi langganan banjir.

“Saat ini sekitar 6 titik yang sudah tuntas, tinggal sisanya. Namanya genangan nggak bisa hanya melihat 1 kawasan banjir saja, kita harus melihat air itu datangnya dari mana, hambatannya itu kenapa,” terang Diah.

Di samping itu progres pembenahan titik-titik banjir DPUPRPKP Kota Malang tetap memaksimalkan strategi penanganan banjir lainnya. Yakni dengan terus melakukan pemantauan melalui SATGAS PUPR untuk kondisi drainase di wilayah Malang, ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

“Juga tetap digerakkan lagi GASS (Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen), jadi kalau misal hujan, Tim satgas saya minta keliling terus,” tutup Diah Ayu Kusuma Dewi mengakhiri perbincangan. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.