Kecam Pernyataan Emmanuel Macron, Massa Aksi Geruduk Konjen Prancis di Surabaya  

oleh -81 Dilihat
oleh
Aksi demo mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Konsulat Jendral Prancis, Jalan Mawar, Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Kecaman atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sudah memojokkan umat Islam mengalir dengan deras. Tak hanya di negara Timur Tengah saja, namun hal serupa juga terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, salah satunya yaitu di Kota Surabaya.

Demo kecaman terhadap pernyataan Macron di Kota Surabaya, digelar di depan Konsulat Jendral (Konjen) Prancis, Jalan Mawar, Tegalsari. Aksi ini sendiri diikuti oleh sejumlah kelompok, seperti FPI, Radio Dakwah Islam, Jemaah Ansharu Syariah, Muhammadiyah, P-411, dan Hidayatullah.

“Aksi kali ini, adalah bentuk kecaman umat Islam di Kota Pahlawan kepada Macron yang telah menghina umat Islam di seluruh dunia,” kata Wali Laskar FPI Surabaya, Agus Fachrudin, Senin (2/11/2020).

Ia menilai jika Macron melakukan proteksi terhadap majalah Charlie Hebdo selaku penerbit karikatur Nabi Muhammad S.A.W.

Lebih lanjut Agus menyatakan, penerbitan karikatur itu bukan merupakan bentuk dari kebebasan berpendapat, namun sebagai hinaan terhadap umat Islam.

“Tindakan atau ucapan penghinaan terhadap nabi bukanlah ekspresi kebebasan berpendapat,” ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Aksi, Devi Kurniawan menjelaskan setidaknya ada tujuh poin yang disampaikan kepada pemerintah negara pimpinan Macron itu.

Poin pertama ucapnya, yaitu melakukan boikot terhadap seluruh produk asal Prancis. Kemudian mendukung sikap Pemerintah Republik Indonesia dan Presiden Joko Widodo yang memberikan teguran dan peringatan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron agar menarik ucapan yang dinilai umat Islam menghina Nabi Muhammad S.A.W.

“Ketiga, mendesak Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis. Dengan menarik Kedutaan Besar RI di sana sementara waktu,” jelas Devi.

“Empat mendesak mahkamah Uni Eropa untuk memberikan peringatan dan sanksi tegas kepada Presiden Prancis,” lanjutnya.

Poin Kelima, mendukung keputusan pengambilan sikap negara yang tergabung di dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang sudah menyuarakan seruan memboikot produk asal Prancis.

“Enam, menuntut dengan cara bijak dan beradab,” ucapnya

Poin ketujuh, meminta kejadian serupa, yaitu penghinaan terhadap Nabi Muhammad S.A.W tak terjadi kembali.

Seperti yang diketahui, Macron sempat menyudutkan umat muslim yang disamakannya dengan para terorisme, lantaran aksi pembunuhan kepada salah seorang guru di Kota Nice, Prancis yang memamerkan karikatur Nabi Muhammad S.A.W.

Selain itu, Macron juga menyebut bahwa pembuatan dan mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad S.A.W merupakan sebuah bentuk kebebasan dalam bereskpresi.

Hal tersebut yang akhirnya memicu gejolak di dunia Internasional, sejumlah negara-negara Timur Tengah melakukan boikot terhadap produk buatan Prancis sebagai bentuk kecaman atas pertanyaan Macron. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.