MAGETAN, PETISI.CO – Kecanduan game online seorang siswa kelas 6 Sekolah Dasar di Kabupaten Magetan Jawa Timur bolos sekolah selama 4 bulan terakhir.
Kepala Sekolah SD 01 Banjar Panjang, Eko Purnomo mengatakan, kecanduan siswa AN terhadap game online sejak siswanyatersebut memiliki HP android. Pada mulanya siswanya tersebut sering membolos selama 2 hari, namun sejak bulan Agustus lalu sama sekali tidak pernah masuk sekolah.
“Siswa ini ikut neneknya, orang tuanya bekerja di Kalimantan. Dia minta HP, sejak Agustus itu sudah tidak pernah masuk,” ujarnya Rabu (20/11/2019).
Pihak sekolah menurut Eko telah berupaya membantu siswanya tersebut tetap bisa sekolah dengan mendatangi kediaman dan meminjamkan sejumlah buku pelajaran agar siswa tetap bisa belajar karena tidak lama lagi akan mendekati ujian akhir sekolah. Pihak sekolah juga telah melaporkan adanya siswa yang kecanduan game online ke Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan.
“Sudah kami laporkan. Kalau pihak sekolah bisanya berusaha membujuk tetap sekolah, bahkan kami mengirimkan buku pelajaran ke rumah siswa tersebut,” imbuhnya.
Sementara Sayem nenek AN yang berprofesi sebagai pembuat lempeng mengaku warga Desa Banjar Panjang, Kabupaten Magetan mengaku setiap hari cucunya tersebut minta dibelikan pulsa hingga Rp 27.000 untuk main game online. Dia mengaku cucunya enggan keluar rumah jika sudah memegang HP.
“Belinya di tempat saudara situ, sehari Rp 27.000 untuk main game cucu saya. Dia tidak keluar rumah, saya yang beli,” ujarnya.
Sayem menambahkan, cucunya AN (12) kecanduan game online sejak setahun terakhir, setelah cucunya tersebut minta HP android. Sejak kecanduan game online, cucunya tersebut selalu tidur subuh dan baru bangun jika sudah pukul 4 sore.
“Bangunnya main game online sampai jam 4 sampai jam 5 pagi baru tidur,” imbuhnya.
Sayem mengaku sejak kecil AN memang dititipkan orang tuanya yang merantau ke Kalimantan untuk diasuhnya. Orang tua AN bahkan 5 tahun terakhir belum pernah pulang menjenguk anaknya. Dia bersama suaminya Mariman memang selalu berusaha menuruti keinginan cucunya mesti hanya bekerja sebagai pembuat lempeng (kerupuk dari beras).
“Hasil jual kerupuk tidak seberapa, tapi kalau sudah minta cucu saya itu harus segera dibelikan,” ucapnya.
Sayem mengaku pasrah dengan tingkah cucunya AN yang 4 bulan terakhir enggan masuk sekolah karena kecanduan game online. Pihak sekolah memastikan tidak akan mengeluarkan siswa tersebut. Pihak sekolah saat ini masih mengupayakan pendekatan terhadap orang tua siswa yang bekerja di Kalimantan untuk pulang agar bisa pulang.
Sebelumnya siswa sekolah dasar di Kabupaten Magetan bolos sekolah hingga 4 bulan karena kecanduan game online. Meski telah membolos 4 bulan, guru SDN 1 Desa Banjar Panjang berusaha membujuk siswanya untuk masuk sekolah. Pihak sekolah meminta orang tua AN untuk pulang agar bisa membujuk anaknya bersekolah mengingat tak lama lagi siswa akan melaksankan ujian akhir sekolah.
“Kita sudah hubungi orang tuanya agar bisa pulang karena sudah 4 tahun lebih tidak pernah pulang,” ucap Eko. (adhima)