SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya terus mengambil langkah konkret dalam memastikan aksesibilitas pendidikan untuk semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemerintah Kota Surabaya berencana untuk menambah Rumah Anak Prestasi (RAP), yang merupakan wadah bagi anak-anak hebat, dengan fokus pada inklusi sosial.
Rumah Anak Prestasi, yang saat ini telah beroperasi di beberapa wilayah Surabaya, telah menjadi pusat pengembangan bakat dan kreativitas bagi anak-anak di kota ini. Menurut Kepala UPTD Kampung Anak Negeri Dinas Sosial Kota Surabaya, Eva Rachmawati, penambahan dua RAP baru akan memperluas cakupan layanan ini, termasuk untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Saat ini, kami fokus pada penataan RAP di wilayah Surabaya Selatan, Dukuh Menanggal, yang direncanakan akan segera diresmikan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Selain itu, satu Rumah Anak Prestasi lagi akan dibangun, tetapi lokasinya belum diungkapkan,” ungkap Eva Rachmawati.
RAP oleh Pemkot Surabaya ini tidak hanya menyediakan kegiatan dan layanan untuk pengembangan kreativitas anak-anak, tetapi juga menawarkan layanan khusus seperti ruang physiotherapy, terapi wicara, dan konsultasi psikologi serta dengan dokter spesialis anak untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Eva Rachmawati juga menyoroti animo masyarakat yang tinggi terhadap program Rumah Anak Prestasi, dengan jumlah peserta didik yang terus bertambah.
“Melalui RAP, kami berharap dapat menciptakan lingkungan inklusif di mana semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, dapat merasa diterima dan didukung dalam pengembangan potensi mereka,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, Eva Rachmawati menyebutkan bahwa di RAP saat ini terdapat berbagai kegiatan menarik yang dapat diikuti oleh anak-anak, mulai dari pelatihan handicraft, membatik, menjahit, musik, modeling, fotografi hingga dongeng bahasa isyarat.
“Semua kegiatan dan layanan di RAP gratis untuk anak-anak Surabaya, dengan syarat pendaftaran yang cukup mudah yaitu menunjukkan identitas KTP atau KK Surabaya,” pungkas Eva Rachmawati. (dvd)
