Mensos Risma Segera Genjot Upaya Perbaikan Data Penerima Bantuan

oleh -78 Dilihat
oleh
Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

SURABAYA, PETISI.CO – Mentri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini bakal mengambil langkah cepat untuk membenahi permasalahan data penerima bantuan sosial (bansos).

Risma menyebut, kecocokan dan transparansi data merupakan hal penting, agar bansos yang disalurkan kepada masyarakat bisa tepat sasaran. Dalam waktu dekat, ia akan segera melakukan pembahasan terkait hal tersebut.

“Lah iya itu makanya justru itulah yang perlu nanti senin sore akan diskusi bahas itu,” kata politisi PDI Perjuangan itu, Jumat (25/12/2020).

Lebih lanjut, dari situ warga penerimaan nantinya bisa mengetahui perihal distribusi bantuan yang disalurkan oleh Kementrian Sosial (Kemensos) RI.

“Misalkan bagusnya, kemudian akan ada koreksi dari masyarakat. Kalau kemudian dipublish gini siapa penerimanya, jadi misalkan RT 10 RW 5 kelurahan apa, warga disitu bisa ngecek,” jelasnya.

Risma sendiri memastikan pembenahan yang bermuara pada hal transparansi data akan menjadi fokus utamanya. “Pertama itu soal transparan,” sebutnya.

Ia pun juga menyatakan jika Presiden Joko Widodo menghendaki penyelesaian perbaikan data harus sudah rampung pada awal tahun 2021.

Saat ini dirinya memang tengah fokus mencari formula untuk menyelesaikan permasalahan data.

“Kemudian yang kedua, ini lagi saya pikirkan, lagi saya analisa masukan itu sebaiknya dari mana, ini yang untuk Januari. Saya minta nanti dilempar ke daerahnya, kita kasih waktu tiga hari untuk ngecek benar gak usulannya,” katanya.

Ketika perbaikan data telah rampung, ia berharap masyarakat nantinya bisa mendapatkan bantuan secara merata.

“Karena dengan perbaikan data, mungkin kan kemudian ada yang meninggal tapi kan ada yang meninggal opo yo (apa ya) tiba-tiba dihapus, kan ada istrinya atau ada anaknya yang dia juga membutuhkan,” terangnya.

Oleh karena itu, dirinya bakal menggandeng perguruan tinggi di seluruh wilayah Indonesia untuk membantu pihaknya dalam perbaikan terhadap data penerima bantuan.

“Nah irisan-irisan itu lah yang penting untuk kita analisa, kita minta bantuan perguruan tinggi untuk menganalisa apakah data yang tidak sama itu yang benar yang mana,” imbuhnya.

Terpenting kata Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) itu, kebenaran data menjadi hal mutlak terkait penyaluran bantuan kepada masyarkat yang memang berhak menerima.

“Tapi juga tentang kebenaran yang nerima itu datanya yang benar,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.