PDAM Himbau Warga Terdampak untuk Lapor yang Airnya Belum Mengalir

oleh -63 Dilihat
oleh
Mujiaman Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Pipa PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yang sempat mengalami kebocoran, telah rampung proses pengerjaan perbaikannya. Namun, beberapa warga terdampak juga masih ada yang belum bisa menggunakan saluran airnya, sehingga diharapkan untuk segera melakukan pelaporan terkait hal tersebut ke pihak PDAM.

Imbas dari kebocoran akibat pemancangan dirasakan di tujuh kecamatan di Kota Surabaya, yaitu Kecamatan Gayungan, Gunung Anyar, Rungkut, Sukolilo, Kenjeran, Bulak, dan Mulyosari.

Menanggapi aduan tersebut, Direktur Umum PDAM Surya Sembada Kota Surabaya mengutarakan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan pelayanan PDAM sejak pipa tersebut bocor pada Kamis (5/3/2020).

“Saya memohon maaf atas kejadian tersebut, seharusnya warga sudah bisa terlayani supply airnya tetapi mengalami keterlambatan,” kata Mujiaman di kantor PDAM Suraya Sembada, Jalan Mayjen Prof Dr. Moestopo No 2, Pacar Keling, Kota Surabaya, Senin (9/3/2020).

Keterlambatan tersebut menurut Mujiaman, karena adanya beberapa faktor, seperti terperangkapnya aliran udara di dalam pipa atau bisa juga akibat adanya endapan tanah yang menggumpal di dalam pipa.

“Bentuk pipa itu ada yang bentuknya seperti leher angsa,” terangnya.

Kendati demikian, ia menghimbau kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang wilayah tempat tinggalnya masih belum bisa menggunakan saluran air PDAM diharapkan untuk segera melakukan pelaporan dengan menghubungi call center yang telah disediakan oleh pihaknya.

“Masyarakat perlu komplain ke PDAM, karena kita tidak bisa mengatasi semuanya kalau tidak ada komplain, kemudian kami akan langsung kirim mobil tangki air,” jelasnya.

Selain itu juga, untuk menangani masalah keterbatasan air bagi warga yang tempat tinggalnya masih belum dialiri air, ia menambahkan, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah membantu PDAM dengan menugaskan para camat di tujuh kecamatan terdampak untuk melakukan koordinasi dengan para warganya.

“Pemkot menugaskan tujuh camat di kecamatan terdampak untuk mengkoordinir warganya masing-masing agar mendapatkan supply tangki air,” pungkasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.