Pembinaan Intensif Petugas Ketertiban TPS oleh Satpol PP Surabaya 

oleh -196 Dilihat
oleh
Pembinaan Petugas Ketertiban TPS seluruh Kota Surabaya di Graha YKP

SURABAYA, PETISI.CO – Satpol PP Surabaya mengadakan Pembinaan Petugas Ketertiban TPS (Tempat Pemungutan Suara) seluruh Kota Surabaya di Graha YKP, menjelang Pemilu 2024. Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser menjelaskan bahwa pembinaan petugas ketertiban TPS akan berlangsung intensif selama empat hari, dari 2 hingga 5 Februari 2024.

“Lebih dari 16.000 petugas yang bertanggung jawab untuk lebih dari 8.000 TPS di seluruh Kota Surabaya akan menerima pembinaan,” ungkap M Fikser.

Fikser menekankan, narasumber untuk pembinaan petugas ketertiban TPS ini berasal dari berbagai instansi terkait, seperti Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, KPU, dan Bawaslu.

“Penting bagi kita untuk menjalankan tugas sesuai dengan Surat Keputusan (SK) yang berlaku selama satu bulan menjelang Pemilu 2024,” ujarnya.

Menurutnya, dalam setiap sesi harian, petugas ketertiban TPS akan mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang pelaksanaan tugas di lapangan, menjaga kesehatan, dan melaksanakan amanah dengan baik.

“Harapannya pembinaan ini tidak hanya sebagai rutinitas, tetapi juga dapat memberikan wacana baru, ilmu, dan pengalaman yang memperkaya pemahaman petugas ketertiban TPS dalam menghadapi Pemilu 2024,” kata Fikser.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menitipkan sejumlah pesan krusial kepada para petugas. Pertama, ia menegaskan bahwa tugas utama petugas ketertiban TPS adalah menjaga pelaksanaan pemilu agar berlangsung lancar, aman, dan nyaman di Kota Surabaya.

“Kedua, petugas harus mengingatkan warga yang berada di TPS jika terjadi tindakan memfitnah atau saling menjatuhkan, yang tidak diperbolehkan dalam Pemilu 2024,” paparnya.

Lebih jauh, Eri memberikan pesan yang mengajak para petugas ketertiban TPS untuk menjaga perspektif bahwa Pemilu 2024, maupun Pileg adalah kepentingan duniawi.

“Tolong kepentingan dunia ini supaya tidak merusak hubungan kekeluargaan dan persaudaraan. Surabaya juga masih ada tantangan nyata, seperti kemiskinan, stunting dan putus sekolah,” pungkas Eri. (dvd) 

No More Posts Available.

No more pages to load.