Pemkot Surabaya Gelar Imunisasi Bagi Pelajar SD Secara Shift

oleh -124 Dilihat
oleh
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya menggelar program imunisasi bagi peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD), bedanya di tahun ini kegiatan itu dilakukan dengan cara membagi pelaksanaan dalam beberapa shift.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, pembagian shift dalam pelaksanaan imunisasi ini diterapkan lantaran kondisi Covid-19 yang masih belum usai, sehingga pihaknya harus tetap menjamin berjalannya protokol kesehatan. Setiap shift akan diisi oleh 15 orang siswa.

“Jadi mekanismenya, siswa akan dijadwalkan oleh gurunya. Setelah 15 siswa itu selesai, baru kemudian sesi berikutnya,” kata Febri, Selasa (13/10/2020).

Program imunisasi ini bertujuan untuk menjaga kekebalan atau imunitas tubuh para siswa sekolah dasar.

Imunisasi tersebut diselenggarakan secara rutin setiap bulan Oktober dan November, untuk tahun ini kegiatan itu akan dimulai pada hari Rabu (14/10) besok. Setiap petugas puskesmas akan berkeliling di setiap sekolah sesuai dengan wilayahnya.

“Jadi kami mulai besok serentak. Sudah ada jadwalnya,” tegas dia.

Febri menerangkan, program imunisasi ini ditujukan bagi pelajar kelas 1, 5 dan 6 SD dan sudah diatur jadwal pelaksanaannya.

Beberapa sekolah dasar yang dilakukan imunisasi, yaitu pada hari pertama di SD Karunia Hidup, Jalan Ngagel Tirto, Kelurahan Ngagel Tirto. Kemudian keesokan harinya, imunisasi digelar di MI Muhyidin, Jalan Gebang Kidul Kelurahan Gebang Putih.

Berikutnya, untuk tanggal 16 Oktober ada empat titik lokasi di kelurahan yang berbeda-beda. “Itu terus kami lakukan sampai semua sasarannya terpenuhi,” urainya.

Sementara untuk jenin imunisasinya yakni Measles Rubella (MR) dan Human Papiloma Virus (HPV), khusus Oktober. Bahkan dari dua jenis imunisasi itu jumlah sasarannya mencapai 43.688 anak.

“Sementara itu, untuk pelaksanaan November jenis imunisasinya yakni Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus Difteri (TD). Kalau yang ini ada tambahan kelas 2 SD,” ungkapnya.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dilakukan berdampingan dengan protokol kesehatan. Pihaknya juga mengimbau kepada para guru untuk tetap memantau setiap siswa dan siswinya.

“Biasanya kan anak-anak kalau sudah lama tidak ketemu kangen sama temannya. Tapi itu tetap harus terus dijaga. Dan satu lagi anak-anak wajib menggunakan masker,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.