Pemkot Surabaya: Ketersediaan Pangan Aman, Meski Terjadi Kenaikan Harga Bahan Pokok

oleh -184 Dilihat
oleh
Ilstrasi warga Surabaya membeli beras di warung TPID

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya telah mengumumkan bahwa ketersediaan pangan menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 2024 dipastikan aman, meskipun terjadi kenaikan harga bahan pokok. Agung Supriyo Wibowo selaku Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Perekonomian Pemkot Surabaya, menjelaskan bahwa meskipun terjadi sedikit kenaikan harga bahan pokok seperti beras premium, stok pangan di Surabaya mencukupi.

“Indeks ketersediaan pangan di Surabaya saat ini berada di angka 2,06, yang menunjukkan ketersediaan bahan pangan di atas ambang batas aman,” ungkap Agung.

Namun, Agung mengatakan untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok, masyarakat untuk menggunakan beras medium sebagai alternatif yang memiliki kualitas hampir sama dengan beras premium.

Karena itu dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga yang terjangkau, yakni Rp10,900 per kilogram.

“Langkah ini kami ambil agar masyarakat memiliki opsi yang lebih terjangkau dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok. Jadi warga tidak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan pokok,” ujarnya.

Selain itu, TPID juga menjadi langkah penting dalam memfasilitasi akses masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga yang terjangkau. Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinkopdag Surabaya, Devie Afrianto menekankan bahwa Kios TPID hadir untuk memberikan alternatif produk beras dengan kualitas yang baik dan harga yang bersaing.

“Saat ini, telah ada sembilan Kios TPID yang beroperasi di Surabaya, dengan perputaran beras mencapai sekitar 100 ton setiap minggunya. Ketersediaan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau bisa didapat,” kata Devie.

Di sisi lain, Devie juga mengungkapkan, jika panen raya diperkirakan terjadi pada bulan Maret 2024. Menurut dia, panen raya ini tentu akan berpengaruh terhadap menurunnya harga bahan pokok.

“Jadi nanti setelah bulan Maret, diperkirakan harga kembali di titik normal. Mungkin sekitar 1-2 bulan setelah Maret, itu benar-benar normal. Tapi pada saat kita masuk ke fase panen raya, harga sudah mulai bergerak ke titik normal,” pungkas Devie. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.