Pemprov Jatim Tawarkan Lima Potensi Kerja Sama dengan Pemerintah Thailand

oleh -166 Dilihat
oleh
Pj Gubernur Adhy (kanan) menerima kenang-kenangan dari Dubes Prapan

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menawarkan lima potensi kerja sama kepada pemerintah Thailand. Yaitu kerjasama perkembangan teknologi pertanian dan perikanan, pariwisata, sertifikasi kuliner halal Thailand, energi baru terbarukan, dan infrastruktur.

Penawaran kerja sama itu, disampaikan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono kepada wartawan usai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat (1/3/2024).

Dijelaskan, Jatim dan Thailand, berencana untuk menjalin hubungan di sektor teknologi pertanian. Karena ada potensi pengembangan holtikultura, mengingat Thailand merupakan penghasil durian yang sangat baik dan dikenal atas teknologi pertanian mutakhir. Termasuk dalam penanaman dan pengolahan beras.

“Thailand sangat baik di bidang holtikultura, seperti durian. Lalu budidaya dan pengolahan pasca panen durian sangat bagus. Untuk pertanian sudah ada perusahaan yang melakukan penjajakan salah satunya sehubungan dengan beras,” ungkapnya.

Di bidang perikanan, Adhy berharap kerja sama di bidang pengolahan dan pengalengan ikan untuk ekspor impor diharapkan dapat saling menguntungkan kedua belah pihak.

“Sedangkan perkembangan perikanan di Jatim dan pengolahan untuk ekspor impor ini juga berpotensi kita kembangkan. Oleh karena itu kerja sama di bidang pertanian dan perikanan diharapkan dapat lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Hubungan ini, menurutnya, akan dapat diperkuat di bidang pariwisata. Jatim memiliki potensi luar biasa. Begitu pula masyarakat Jatim yang tertarik dengan objek wisata di Thailand.

Masyarakat Jatim sendiri sudah akrab dengan Thailand sebagai salah satu destinasi pariwisata budaya, dan kuliner, terutama dengan dibukanya industri pariwisata halal di Thailand. Makanan dan jajanan Thailand yang tersertifikasi halal juga menjadi daya tarik bagi masyarakat Jatim.

Terkait hal itu, Adhy menekankan Pemprov Jatim menyambut baik rencana pembukaan penerbangan langsung Surabaya-Bangkok. “Kita dengan tangan terbuka mengupayakan aksesibilitas bandara udara untuk menghubungkan Thailand dan Jatinlm,” katanya.

Adhy juga menyebutkan besarnya kemungkinan kerjasama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sehubungan dengan energi baru terbarukan. Dia ingin hubungan ini akan mendorong aksesibilitas lebih mudah di Jatim melalui pembangunan tol laut dan pemanfaatan pelabuhan internasional Probolinggo.

“Kerja sama ini juga berpotensi untuk dikembangkan dalam pembangunan PLTS, teknologinya sudah harus ada dan Jatim bisa mendapat penguatan di bidang infrastruktur. Contohnya dengan pembangunan tol laut dan memanfaatkan potensi Pelabuhan Internasional Probolinggo,” paparnya.

Tak hanya kerja sama, Adhy mengenalkan potensi investasi Thailand di Jatim, yang didukung oleh tingginya realisasi investasi Jatim di tahun 2023 yang mencapai Rp 145,1 triliun. serta kemudahan kebijakan untuk Penanaman Modal Asing (PMA).

Investasi Thailand di Jatim sendiri sejak tahun 2010 hingga tahun 2023, dicatatkan sebanyak 7 bidang usaha di 5 kabupaten dan kota dengan nilai investasi sebesar USD 417.11 juta. Selain itu, terdapat 12 perusahaan dari Thailand di Jatim.

“Kami mengapresiasi Thailand terus menginvestasikan dan mengusahakan perusahaan-perusahaannya di Jatim. Dengan itu, Thailand juga berkontribusi pada investasi Jatim tahun 2023 yang melampaui target RPJMD, juga melampaui target capaian investasi nasional,” paparnya.

Dubes Thailand untuk Indonesia Prapan Disyatat menyampaikan bahwa Thailand dan Indonesia telah memiliki hubungan yang cukup lama. Tahun depan genap 75 tahun hubungan kerja sama antara Thailand dan Indonesia.

“Begitu pula dengan Jatim. Kami sudah mengunjungi beberapa pusat industri yang ada di Jatim. Dari apa yang saya lihat, Surabaya ini kota yang sangat dinamis dan memiliki banyak potensi,” jelasnya.

Saat ini, menurutnya, ada 12 perusahaan Thailand yang beroperasi di Surabaya. Ke depan akan terus bertambah. “Terkait investasi kami telah memprospek beberapa perusahaan yang sesuai untuk melakukan investasi di Jatim,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dia berharap penerbangan langsung menuju Jatim dapat dibuka. Sebab ada banyak sekali masyarakat Thailand yang mengunjungi Surabaya baik untuk keperluan studi, bisnis, maupun wisata.

“Sekarang ini komunitas warga Thailand yang berada di Jatim terus berkembang. Dari 100 orang akan bertambah kurang lebih 200 orang lagi tahun depan. Untuk itu kami menantikan peluang untuk kerjasama lebih lanjut di bidang agrikultur, kuliner, pariwisata, energi terbarukan, dan infrastruktur,” jelasnya.

Sebelumnya pada Kamis (29/1), delegasi Duta Besar Indonesia di Bangkok Rachmat Budiman menghadiri familiarisasi Perusahaan dan Jurnalis Thailand dengan Jatim di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim dan disambut oleh Plh Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono. Turut diserahkan Letter of Interest (LoI) dari The American School of Bangkok. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.