LAMONGAN, PETISI.CO – Niatan Bupati Lamongan Yuhronur Effendi untuk mengembalikan wujud asli dan menjaga nilai Histori Makam Sunan Drajat di Desa Drajat Kec. Paciran Kab. Lamongan berbuah manis, setelah berkirim surat beberapa waktu lalu ke Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berawal dari surat tersebut, akhirnya Pemkab Lamongan dibalas tunai dengan kedatangan tim survey Rabu (7/7/21) dari Balai Prasarana Permukiman Jawa Timur Kementrian PUPR Republik Indonesia, yang disambut langsung oleh Yuhronur Effendi.
Di ruang Bupati Lamongan, Bupati Yes sapaan akrabnya didampingi Miftah Alamuudin Kabid Sejarah dan Kebudayaan Disparbud Kab. Lamongan, mendengarkan paparan dari Any Virgyani, PPK Bina Penataan Bangunan Balai Prasarana Permukiman Kementerian PUPR, yang bertujuan akan merevitalisasi Kawasan Komplek Makam Sunan Drajat dan direncanakan dimulai pada bulan September 2021 mendatang.
Usai Pertemuan tersebut, Yuhronur Effendi menerangkan bahwa Pemerintah Lamongan sangat perhatian dengan sejarah dan menginginkan Revitalisasi Komplek Sunan Drajat untuk mengembalikan wujud asli dari komplek Makam Sunan Drajat, anak kandung dari Sunan Ampel.
Selain itu, Bupati yang biasa akrab dipanggil Pak Yes ini juga mengaku, Revitalisasi bertujuan agar nilai histori Komplek Makam Sunan Drajat tidak hilang, apalagi ada ornamen ornamen di Komplek Sunan Drajat ini yang punya nilai seni sangat indah, maka pihaknya juga tetap berkeinginan saat Revitalisasi nanti, PUPR tetap bekerja sama dengan Balai Perawatan Cagar Budaya (BPCB) Jatim.
Untuk diketahui ” Kawasan Komplek Makam Sunan Drajat ini telah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya Nasional ” oleh Pemerintah Pusat, aku Pak Yes.
Saya yakin, masih kata Pak Yes, dengan Revitalisasi ini, tidak berhenti ditahap ini saja, mungkin bisa tetap berlanjut ke beberapa titik yang lain di sekitar Kawasan Komplek Makam Sunan Drajat.
Sehingga pasca Revitalisasi benar benar nyaman bagi peziarah ataupun bagi pelaku study pendidikan sejarah arkeologi yang akan melakukan penggalian sejarah khususnya di Komplek Makam Sunan Drajat Lamongan.
Tentu ini sangat membanggakan, karena Sunan Drajat ini kan sudah menjadi icon Kabupaten Lamongan, yang tentu nanti akan kita jadikan satu, menjadi paket wisata Religi dengan Syekh Maulana Ishak (ayah Sunan Giri) dan Sunan Sendang Duwur, yang penting niat mulia Revitalisasi ini kita mulai terlebih dulu, beber Pak Yes.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ani Virgiany mengatakan, konsep Revitalisasi ini bertujuan untuk mengembalikan ke bentuk awalnya, jadi kita hanya mengerjakan ” pagar dan selasar mulai dari Gapura Agung sampai ke Masjid Sunan Drajat “, tidak sampai menyentuh cungkup utama makam.
Setelah kita survey lapangan kemarin dan berdasarkan identifikasi awal bersama BPCB Jatim, materialnya ini kan dari kayu jati, ya tentu kami akan menggunakan kayu jati untuk tiang selasar maupun pagar saat Revitalisasi, ya sesuai material jaman dulu lah.
Tidak berhenti disitu pihaknya juga menerangkan, karena Batu Umpak untuk Gapura Agung itu kan saat ini tertutup oleh material baru, setelah kami survey kemarin, tentu akan kita bongkar nanti.
“Kan kita sekali lagi ingin menunjukkan wujud asli, nah ini ” Umpak Gapura Agung ” yang harus kita perlihatkan, jangan sampai tertutup lagi. Terlebih karena kondisi tanah disana itu kan tanah gerak, jadi kita menggunakan teknik pondasi stros untuk setiap Gapuranya,” tegas Ani.
Selain itu, untuk volume kerja Revitalisasi nanti antara lain Pagar depan dengan titik tengah Gapura Agung ke ujung barat dan timur, selanjutnya, panjang selasar mulai dari Gapura Agung ke Masjid yang kurang lebih 150 meter, dengan lebar rata rata 2 meter.
Tapi khusus untuk yang dari Gapura Agung sampai ke Paseban Tengah lebarnya 3 meter, dan ini tentu hasil identifikasi awal dari BPCP Jatim, imbuh Ani.
“Ya mudah mudahan bisa cepat dikerjakan mas, yang penting tidak ada masalah saat proses tender nanti agar Revitalisasi ini bisa segera terlaksana,” pungkasnya. (ak)
