Peringati Kelahiran Bapak Proklamator, PDIP Gelar Tumpengan di Rumah Kelahiran Bung Karno

oleh -88 Dilihat
oleh
PDI P merayakan hari kelahiran Presiden RI pertama, Ir Soekarno

SURABAYA, PETISI.CO – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siang ini menggelar acara potong tumpeng di jalan Pandean Surabaya. Acara yang dihadiri ribuan kader dan simpatisan ini berlokasi tepat di rumah yang mana tempat kelahiran Bapak Proklamator, Ir Soekarno.

Djarot Syaiful Hidaiat selaku Ketua DPP PDI Perjuangan mengatakan bahwa menyatakan bahwa masing-masing Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Surabaya menyumbangkan tumpeng. Para kader dan simpatisan partai berlambang Kepala Banteng ini mengadakan tasyakuran di depan Rumah tempat lahir Presiden Soekarno, hingga ujung kampung, Senin (6/6/2022).

Dalam acara tersebut, hadir pula Wali Kota ke 23 Surabaya Bambang DH, ke-25 Whisnu Sakti, dan ke-26 Eri Cahyadi. Di ulang tahun Bung Karno ke-121, Djarot mengatakan dengan adanya sikap kader maupun simpatisan PDI P di Kampung Pandean Surabaya, termasuk semangat juang dengan Gotong Royong.

“Ini pesta rakyat dengan tumpengan bersama-sama. Jadi seluruh PAC itu menyumbang tumpeng sendiri. Inilah bentuk dari kita mewarisi apinya bung karno dalam bentuk gotong royong. Tadi kita juga mengadakan festival masakan berdasarkan resep warisan Bung Karno (mustika rasa), yang kemudian dinikmati oleh warga kampung yang dimasak oleh orang-orang di Kampung Peneleh,” ungkap Djarot, usai tumpengan.

Disamping itu, Djarot juga berharap seluruh warga Negara Indonesia juga melakukan hal yang sama, lantaran Bung Karno juga milik Warga Indonesia.

“Jadi inilah bentuk kado kegembiraan kita, sekaligus kita berdoa dan bersyukur pada Tuhan bahwa bung karno dilahirkan di Surabaya yg ke 121. Kita berharap, harusnya di bulan Bung Karno ini seluruh daerah juga mengadakan. Bung Karno ini bukan hanya milik Indonesia, tapi milik partai juga. Jadi harus kita syukuri,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga mendorong pembenehan soal sejarah, yang lebih utama adalah tempat lahirnya Presiden Pertama Indonesia ini.

“Dan kick off di sini karena ada penyimpangan sejarah yang terjadi selama ini, bahwa Bung Karno itu ditulis dalam cerita itu lahir di Blitar. Bung Karno lahir di Surabaya. Nah ini salah satu pelurusan sejarah, supaya anak-anak muda tahu bahwa bung karno itu arek Suroboyo,” kata Djarot.

Rumah tempat lahirnya Soekarno sendiri, lanjutnya, juga sudah menjadi mini museum, dimana cerita Proklamator ini lahir dan besar di Pandean.

“Rumah Bung Karno ini menjadi semacam mini museum dimana bung karno pernah dilahirkan disini dan sekarang diinovasikan menjadi cagar budaya yang bisa dikunjungi seluruh masyarakat, terutama para pelajar,” paparnya.

Dirinya juga mengusulkan untuk kemudian Wali Kota Surabaya juga bisa mendesain bersama Armuji untuk wisata sejarah bisa juga ke rumah Tjokroaminoto, sebagai guru bahasa dimana para tokoh bangsa itu mondok dan belajar di mbah tjokro dan masuk dalam organisasi serikat islam.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga berkeinginan segera merealisasikan Kampung Peneleh, termasuk Pandean, menjadi kampung wisata sejarah.

“Sejarah ini kita gabungkan dengan Tjokroaminoto. Karena Pak Karno dulu pernah belajar ke Tjokroaminoto. Soalnya kampung pandean dan kampung peneleh itu menjadi kampung sejarah sebenarnya. Banyak pahlawan-pahlawan dari sini, jadi kita jadikan satu menjadi wisata sejarah.

“Targetnya nanti tanggal 10 November insya Allah,” pungkas Eri. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.