Petani Wilayah Kecamatan Tenggarang Keluhkan Pendistribusian Pupuk Subsidi

oleh -72 Dilihat
oleh
Ilustrasi

BONDOWOSO, PETISI.CO – Pendistribusian Pupuk Subsidi di wilayah Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, menjadi keluhan petani.

Konon katanya, pupuk bersubsidi masih dijual dengan harga melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah oleh sejumlah pengecer atau kios penyalur.

“Harga HET pupuk bersubsidi jenis Urea itu Rp 225 ribu/kuintal, tapi faktanya di lapangan amit-amit deh,” kata salah satu petani wilayah Kecamatan Tenggarang, Rabu (2/2/2022).

Ia menegaskan, hampir rata-rata di wilayah Kecamatan Tenggarang masih ada oknum pengecer yang menjual pupuk bersubsidi di atas HET.

Tak hanya itu saja, para petani juga dipaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya cukup mahal, meski itu tidak banyak.

“Penjual pupuk bersubsidi itu digandeng dijual dengan pupuk non subsidi kepada petani,” cetusnya.

Oleh sebab itu, kami berharap kepada pemerintah daerah maupun aparat untuk memberikan sanksi kepada para oknum pengecer nakal yang menjual pupuk bersubsidi yang tidak sesuai ketentuan pemerintah.

“Peran dinas terkait harus tegas dalam menertibkan pengecer dan distributor yang masih menjual pupuk tidak sesuai HET,” harap petani.

Menurutnya, harga pupuk bersubsidi yang melebihi HET tersebut, sangat merugikan petani.

Selain jatah pupuk bersubsidi di batasi, petani harus terpaksa memutar otak untuk mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi agar membeli pupuk non subsidi.

“Harga gabah selama ini tidak pernah ada kenaikan, di satu sisi biaya produksi petani terus meningkat dengan adanya harga pupuk yang mahal,” tandasnya.

Sekadar diketahui, meskipun produsen menambah distributor pupuk bersubsidi di Bondowoso, seperti wilayah Kecamatan Pakem, serta Tenggarang, agar pendistribusiannya tepat sasaran, masih terjadi keluhan para petani. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.