Kami 104 juta pemilih menyerah kalah
dalam demokrasi Pilkada Aroma Corona
Kami rakyat di 224 kabupaten,
Kami rakyat di 37 kota, dan
Kami rakyat di 9 provinsi menyerah kalah
dalam demokrasi
Pilkada Aroma Corona
Kami 740 pasangan calon pemimpin daerah
menyerah kalah
dalam demokrasi
Pilkada Aroma Corona
Kami tidak bisa berbuat apa-apa,
kami hanya suara tanpa nyawa, nyawa tanpa rupa, dipilih tanpa tahu siapa mereka pemilih,
pemilih tanpa tahu memilih siapa
Kami pejuang demokrasi sejati
kini dan nanti
seperti burung liar, terbang dan terbang hanya bisa berkicau dan mendengar tanpa pernah tahu siapa jiwa sejati para calon pemimpin Kami
Kami penganut demokrasi sejati, tinggal menanti kabar para pemenang Pilkada tanpa pernah pidato janji mereka di hadapan jutaan para pemilih
Pilkada Aroma Corona, pakai masker, jaga jarak, jaga kebersihan, cuci tangan, jaga imun, cuci diri, lupa iman, cuci badan dan semua ambyar!
Pilkada Aroma Corona tanpa yel-yel kampanye, tanpa pengerahan massa seperti biasa, tanpa jumpa para penguasa karena memang dilarang virus Corona.
Pilkada Aroma Corona sebuah kecintaan dalam berbangsa dan bernegara,
walau ulama menolak tetap tertolak
walau Komnas HAM membantah
tetap saja terlaksana
walau kadang pura-pura lupa.
Pilkada Aroma Corona,
pesta demokrasi sejati
walau melawan hati nurani
pesta calon para penguasa
walau sengaja mereka memaksa
Pilkada Aroma Corona
sebuah multi cita rasa anak bangsa dalam berbangsa dan bernegara, mengawal Indonesia, menjaga nusantara, tetap terpercaya, tetap bersahaja
Sidoarjo, 27 September 2020
Djoko Tetuko