Progres Pengerjaan Alun-Alun Bawah Tanah Surabaya Tersisa Lima Persen

oleh -53 Dilihat
oleh
Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRPCKTR Surabaya, Iman Krestian.

SURABAYA, PETISI.CO – Progres Alun-alun bawah tanah di komplek Balai Pemuda, diperkirakan lima persen lagi rampung dikerjakan dan tinggal menunggu proses finishing pada bagian ornamen hiasan.

“Proses tinggal lima persen. Tinggal penyempurnaan detil-detil di lighting-lighting sifatnya dekoratif,” kata Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRPCKTR) Surabaya, Iman Krestian, Rabu (25/11/2020).

Selain itu Iman menyebut, jika instalasi travelator juga telah dirampungkan dan tinggal menunggu pemasangan kaca selubung pada bagian atasnya basement.

Kaca selubung itu memiliki diameter yang lebih besar dan tebal. Tujuannya, yaitu untuk meningkatkan keamanan dari para pengunjung.

“Progresnya, travelator sudah selesai terpasang dan bisa dipakai tapi tinggal menunggu pemasangan kaca yang dimensi besar untuk selubung basement,” jelasnya.

Iman memperkirakan jika tidak ada hambatan, maka alun-alun itu akan segera rampung sesuai dengan target yang dicanangkan.

“Selesai semua ini tinggal pembersihan-pembersihan material. Hal-hal yang minor kita detail, target harusnya akhir bulan ini,” ungkapnya.

Target keseluruhan proses pengerjaan Alun-alun bawah tanah Surabaya itu dijadwalkan rampung keseluruhan pada bulan akhir tahun 2020 ini.

“Sesuai kontrak akhir desember. Akhir Dsember sudah selesai semua total dan diserahkan ke Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata),” terangnya.

Perihal pengopresionalan area tersebut ia masih belum bisa memastikannya. Di sisi lain, pihak gugus tugas Covid-19 Kota Surabaya juga telah melakukan assessment.

“Operasionalnya masih mikir-mikir, kalau buka bakal rame, ini juga masih jadi pertimbangan bukanya buka seberapa buka event apa,” sebut Iman.

Berdasarkan hasil assessment itu, ia mengatakan sudah ada beberapa arahan yang diberikan mengenai potensi risiko penyebaran Covid-19.

Pihaknya tak mau terburu-buru dan masih memikirkan mekanisme keamanan yang akan diterapkan, ketika alun-alun itu nantinya benar-benar dioperasionalkan.

“Sudah ada assessment dr gugus tugas Covid-19, Surabaya lagi ada peningkatan kita tidak mau ambil risiko. Sudah ada beberapa arahan dan nggak maksa ambil risiko nambah persebaran. Di satu sisi ini dibutuhkan untuk ekonomi to sisi lain kondisi. Masih pertimbangan buka yang pas seperti apa,” pungkas Iman. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.