PSHT Cabang Kota Batu Ikuti Kenaikan Tingkat

oleh -219 Dilihat
oleh
Siswa PSHT saat mengikuti tes ujian kebaikan tingkat

BATU, PETISI.CO – Sebanyak 115 siswa Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), se-Cabang Kota Batu, Minggu (21/4/2019) mengikuti kenaikan tingkat dari hijau ke putih, polos ke jambon, dan jambon ke hijau di lapangan reast area Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Dalam kesempatan itu, pada saat prosesi berlangsung sebelumnya dilaksanakan upacara pembukaan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT), oleh Ketua Cabang Drs.Suyono yang dihadiri warga PSHT secabang Kota Batu, dan 75 warga.

Sementara itu, juga dihadiri oleh Edi Sulistiyono warga tingkat dua sebagi Dewan Cabag Kota Batu, Drs. Marwan warga tingkat dua Dewan Cabang Kota Batu, Ketua Ranting Batu Tamiran, Ketua Ranting Bumiaji Pai, Ketua Ranting Junrejo Mustofa, Ketua Ranting Ngantang Supri alias Sopir, Ketua Ranting Kasembon Baku Prayogo, dan semua pengurus mulai rayon, Komisariat, dan ranting se-Cabang Batu.

“Setelah mengikuti upacara pembukaan, siswa kita ajak lari bersama untuk pemanasan, dengan rute sepuluh kilo meter, melalui Jl.Suropati, Ahmad Yani, Panglima Sudirman, dan Hassanudin,” ucapanya.

Meski demikian, Yono menambahkan, siswa saat naik tingkat mereka harus mengikuti uji tes tulis dengan materi ke SH-an dari polos sampai materi tingkat hijau ke putih.

“Siswa diuji materi oleh warga tingkat satu se-Cabang Batu. Lalu masuk pada tes materi diantaranya senam jurus, kripen, pola langkah, toya, belati, sambung, dilanjutkan pengumuman rengking kelulusan, dan penutupan pukul  16. 00 WIB. Dilanjutkan pengambilan sambuk pada sepekan berikutnya Sabtu 27- April-2019 di Lapangan reast area Desa Pesanggrahan, lanjut Minggu latihan perdana siswa putih,” ucapannya.

Warga tingkat dua ini juga menyatakan, inu merupakan genda rutin tahunan. Yang bertujuan untuk mencetak karakter siswa yang berkualitas dan berkwantitas. Selain itu juga dapat mendidik manusi berbudi luhur, melestarikan budaya pencak silat dan ikut Mewayu Hayuning Bawana.

“PSHT ini mengutamakan persaudaraan, dan proaktif terhadap hak dan kewajiban masyarakat dan menjadi warga negara Indonesia yang ikut rela berkorban sosial yaitu demi membentingi NKRI Harga Mati,” tegasnya, sembari tersenyum ramah.

Dia harapkan, siswa dan warga PSHT bisa menjadi suri tauladan di masyarakat, khususnya keluarga dan dapat memahai diri sendiri, juga bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Kita menghimbau bagi seluruh siwa PSHT dilarang memecahkan benda benda keras, atau benda alam artinya memecahkan benda keras itu sebenarnya merusak alam. Dari pada dipecahkan secara masal, lebih baik disumbangkan kepada yang membutuhkan itu jauh lebih baik,” pungkasnya.(eka)

No More Posts Available.

No more pages to load.