Raih 19 Emas di SEA Games 2022, KONI Pusat Apresisasi Gubernur Jatim

oleh -94 Dilihat
oleh
Suwarno saat sambutan di Rakerprov KONI Jatim.

SURABAYA, PETISI.CO – KONI Pusat memberikan aspresiasi kepada Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa yang memiliki perhatian besar terhadap pembinaan olahraga. Alhasil, atlet-atlet Jatim mampu mengukir prestasi gemilang di arena SEA Games 2022, Vietnam.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Khofifah yang sangat peduli dengan pembinaan olahraga, sehingga para atletnya berhasil meraih emas di SEA Games Vietnam,” kata Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno pada acara pembukaan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Jatim di Hotel Mercure, Surabaya, Senin (30/5/2022).

Secara rinci, Suwarno menyebut kontingen merah putih menerjunkan 496 atlet dalam SEA Games Vietnam. Dari jumlah tersebut, Jatim menyumbangkan 71 atlet dan DKI Jakarta sebanyak 110. Atlet-atlet Jatim meraih 19 emas dari total 69 medali emas yang diraih kontingen Indonesia.

“Khusus Jatim, dari 71 atlet berhasil menyumbangkan 19 emas, 17 perak dan 14 perunggu. Saya kira itu merupakan kontribusi cukup besar dihadapkan dengan keberadaan kita di SEA Games yang lalu,” ujarnya.

Mantan Pangdam V Brawijaya itu menyebut ada beberapa dinamika kebijakan pemerintah pusat yang tidak dipahaminya. Kebijakan itu, terkait dengan SEA Games itu hanya dijadikan sasaran antara. Sedangkan sasaran pokoknya adalah Olimpiade. Anehnya, setelah KONI menyiapkan atlet dan dilaporkan ke Presiden, lalu presiden yang menentukan target.

“Bapak presiden bilang targetnya kalau tidak nomor dua, ya tiga. Jadi, susah kita. Di satu pihak masyarakat kita melihatnya adalah peringkat berapa, berapa medali. Jadi, antara situasi masyarakat dan keinginan beberapa pimpinan nasional belum sepenuhnya dengan porsi bahwa SEA Games adalah sasaran antara,” paparnya.

Suwarno mencatat ada beberapa sikap yang dilakukan oleh beberapa negara Asia Tenggara di SEA Games Vietnam. Malaysia dan Thailand mengirimkan atlet lapis kedua. Indonesia tidak berani menurunkan atlet lapis kedua, karena khawatir gagal meraih medali.

“Memang ada beberapa bias, karena ada beberapa cabang olahraga yang tidak tahu peta kekuatan di negara-negara kompetitornya. Seperti esports, kickboxing. Tetapi di luar itu, ternyata Vietnam menyimpan kekuatan dengan mengirimkan beberapa atlet di Amerika,” jelasnya.

Atlet Vietnam tersebut, menurutnya, tidak pernah dipertandingkan di SEA Games sebelumnya. Begitu Vietnam muncul sebagai tuan rumah SEA Games, kemampuan mereka tidak banyak diketahui oleh Indonesia. Tahu-tahunya mereka merajai.

“Contoh, kita sebetulnya menargetkan emas di cabor atletik nomor maraton. Yang kita perhitungkan atlet Thailand. Tahu-tahunya muncul atlet Vietnam, mengalahkan atlet kita. Ini menjadi perhatian kita agar ke depan bisa meraih prestasi lebih bagus lagi,” ungkapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.