Rapat Pansus LKPJ Wali Kota Tahun Anggaran 2023 Digelar DPRD Surabaya

oleh -649 Dilihat
oleh
Para Anggota Pansus LKPJ Wali Kota Surabaya 2023

SURABAYA, PETISI.CO – Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya Tahun Anggaran (TA) 2023 yang dibentuk DPRD Kota Surabaya mulai dilakukan rapat pembahasan.

Rapat perdana yang dipimpin Ketua Pansus LKPJ TA 2023, Camelia Habiba tersebut berlangsung di ruang rapat paripurna, Selasa (26/3/2024) petang.

Hj. Camelia Habiba, SE., Ketua Pansus LKPJ TA 2023 DPRD Surabaya

Hadir dalam rapat tersebut sejumlah anggota Pansus LKPJ Wali Kota Surabaya 2023, yakni Didik Tri Andiono (PDI-P), Lembah Setyowati (Golkar), Budi Leksono (PDI-P), Arif Fathoni (Golkar), Moch Machmud (Demokrat), Imam Syafi’i (NasDem), Josiah Michael (PSI), Fathur Rochman, Gofar Ismail (PAN), Bachtiyar Rifai (Gerindra).

Hadir juga sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Disamping itu, Ketua Pansus LKPj Wali Kota Surabaya 2023, Camelia Habiba mengatakan, jika ini adalah rapat pertama Pansus LKPj 2023. Secara administratif, kata dia, postur anggaran, serapan atau realisasi Pemkot Surabaya cukup baik, bukan baik.

”Hanya saja ini akan kita change-kan antara RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dengan visi misi wali kota yang disetorkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), itu akan kita cek. Seberapa jauh sih visi misi dengan capaian-capaian kinerja,” kata Habiba.

Ketika capaian-capaian itu tak memenuhi target, kata politisi PKB ini, apa saja yang menjadi kendalanya. Sehingga LKPj 2023 ini benar-benar akan dikritisi dan dievaluasi. Apalagi, ini adalah tahun terakhir jabatan Wali Kota Surabaya.

Yang tak capai target apa saja, Habiba menegaskan, pembahasan belum sampai ke sana. Lantaran ini rapat perdana dan gabungan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya. Masih perlu ada pendalaman-pendalaman.

Dia mencontohkan Dinas Sosial.Serapan anggarannya tidak sampai 100 persen, hanya 90 persen saja. Sementara fakta di lapangan, lanjutan Habiba, kan masih banyak warga miskin yang belum terintervensi program-program sosialnya.

“Alasan mereka (Dinas Sosial) serapan tak bisa mencapai 100 persen karena ada back up dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Kementerian Sosial (Kemensos). Ini perlu pendalaman lagi,” ungkapnya.

[Keterangan foto: Hj. Camelia Habiba, SE., Ketua Pansus LKPJ TA 2023 DPRD Surabaya]

Dia menambahkan, Pansus LKPJ 2023, juga akan memanggil Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengetahui penurunan angka kemiskinan di Surabaya ini seperti apa?

Selain itu, Dinas Pendidikan, jelas Habiba, ada cukup besar sisa kuota. Kalau menurut amanah Undang-Undang (UU) itu alokasinya 20 persen. Ternyata pada 2023, alokasi anggaran untuk pendidikan tidak sampai 20 persen dari total APBD 2023 sebesar Rp 11,2 triliun.

Menurut Habiba yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya ini, ada pengurangan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) untuk siswa karena jumlah siswa MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)-nya berkurang menjadi keluarga miskin (Gakin).

“Jangan sampai perubahan kriteria ini mengurangi hak-hak yang seharusnya tetap diterima mereka guna intervensi pendidikan. Ini juga butuh pendalaman lebih lanjut karena ini rapat perdana,” pungkas Habiba. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.