SURABAYA, PETISI.CO – Sebanyak lebih dari 200 mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus di Surabaya hari ini menggeruduk Balai Kota Surabaya yang berada di Jalan Wali Kota Mustajab. Massa aksi ini tiba di Balai Kota Surabaya pada pukul 14.30, dan mulai berorasi.
“Pak Wali Kota tolong keluar, temui kami. Jangan hanya berbicara di lampu merah,” teriak salah satu orator.
Presiden BEM Universitas Muhammadiyah Surabaya, Nadief Rahman Harris menyatakan bahwasanya mereka membawakan lima tuntutan, yakni:
- Kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN)
- Kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak)
- Kenaikan harga minyak goreng
- Pemindahan Ibukota Negara
- Penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode
“Kami mendesak pemerintah untuk mengembalikan tarif pajak penambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 10 persen,” ungkap Nadief melalui keterangan resminya, Rabu (13/4/2022).
Dari pantauan reporter petisi.co di lokasi, ratusan mahasiswa ini memakai atribut dari kampusnya masing-masing, serta membawa spanduk bertuliskan tuntutan.
Meskipun kemacetan di sekitar area unjuk rasa sempat terjadi, akan tetapi arus lalu lintas masih terlihat seperti biasa.
“Kami tentunya juga menuntut pada kepolisian Surabaya, supaya mengejar mafia minyak goreng yang telah menyebabkan banyak masyarakat menderita,” pungkas Nadief. (dvd)
