Risma: Pandemi Ini Memang Global, Tapi Action Harus Lokal

oleh -86 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menceritakan pengalamannya ketika melakukan rapat bersama untuk membahas strategi penanganan Covid-19, di Balai Kota Surabaya bersama anggota United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pacific (Aspac) melalui siaran teleconference, Kamis (9/4/2020).

Risma menceritakan, jika kemarin Kamis (9/4/2020), Prof. Dr. Rajib Shaw dari Keio University, Jepang dengan memberikan penjelasan, bahwa virus ini memang telah menjadi pandemi global. Namun, tetap membutuhkan penangan dalam skala lokal, karena setiap daerah mempunyai budaya yang berbeda.

“Pandemi ini memang global, tapi action harus lokal, karena budaya tiap daerah berbeda,” ungkap Risma, Jumat (10/4/2020).

Menurutnya, selama ini Satpol PP juga telah menyasar warung-warung yang ada di wilayah Surabaya untuk membagikan masker kain. Mengingat, warga kotanya sangat gemar sekali untuk nongkrong atau yang lebih identik dengan kata cangkrukan.

“Makanya, Satpol PP aku suruh ke warung-warung untuk membagi masker itu, iya karena budaya orang di Surabaya di warung-warung itu,” katanya.

Risma menjelaskan, cara penangan yang dilakukan di kotanya juga tidak sama dengan yang dilakukan oleh daerah lain. Mengingat, Kota Surabaya sendiri memiliki banyak sekali akses pintu masuk. “Itulah kenapa pandemik harus diselesaikan dengan cara lokal masing-masing,” jelasnya.

Wali Kota wanita pertama Surabaya ini juga mengakui, pihaknya juga masih mengalami kendala dalam hal keterbatasan fasilitas, prasarana dan sumber daya manusia. Namun, Risma memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan semaksimal mungkin melakukan pencegahan.

“Kalau tidak, berat. Itu yang dilakukan di beberapa kota, iya salah satu kota di Jepang sana itu buat border control perbatasan,” terangnya.

Selain itu Risma menegaskan, hal yang terpenting dalam penanganan Corona ini adalah tetap disiplin untuk menjaga kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan, memakai masker ketika berpergian keluar rumah, physical distance. Pihaknya juga telah memasang wastafel di area-area publik, diantaranya Pasar dan taman serta rutin dalam melakukan penyemprotan.

“Semua sumber daya kita kerahkan. PMK terus melakukan penyemprotan, ojol (ojek online) dan pedagang juga kita bagi masker, jumlahnya ribuan. Iya, kalau kita displin aku yakin akan turun jumlahnya,” tandasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.