Risma Sarankan Warga Surabaya Kunjungi Tahura Saat Masa Libur Panjang Akhir Tahun

oleh -70 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat melakukan panen hidroponik di mini agro wisata, komplek Kantor DKPP. (Ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Tak sampai sebulan lagi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal bergulir. Jika pada tahun-tahun sebelumnya agenda pelesiran bisa disusun dengan bebas, namun untuk kali masyarakat sepertinya harus menahan diri sementara waktu untuk pergi melancong.

Pasalnya, sejak Covid-19 menjadi sebuah pandemi global, banyak imbauan-imbauan yang mengharuskan seluruh masyarakat legowo dengan kenyataan, terutama melaksanakan agenda liburan akhir tahun.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warganya agar tidak melakukan kegiatan berpergian ke luar kota atau luar negeri.

“Saya harap warga jangan liburan ke luar kota atau keluar negeri dulu. Mari kita tahan satu tahun ini saja,” kata Risma seusai melaksanakan kegiatan panen raya hidroponik di Mini Agro Wisata, komplek kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP),” Jumat (4/12/2020).

Menurut Risma, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi munculnya penambahan angka kasus Covid-19, saat masa libur panjang.

Lebih lanjut, warga bisa mengisi waktu luang dengan beragam kegiatan, salah satunya dengan mengunjungi sejumlah Taman Hutan Rakyat (Tahura) yang tersebar di beberapa wilayah Kota Surabaya.

“Kita punya hutan kota ada sembilan. Jadi ada (Tahura) Lempung, kemudian Pakal,” jelasnya.

Di Tahura tersebut, bisa jadikan sebagai lokasi wisata bermain dan belajar, sembari mengisi waktu luang di masa libur akhir tahun.

“Jadi anak-anak bisa diajak ke sini (Tahura), bisa bermain dan belajar. Karena itu saya mohon kepada seluruh warga Kota Surabaya. Kita banyak tempat sebetulnya, memang mungkin tidak seperti yang kita bayangakan tapi minimal kita bisa mengisi waktu liburan,” ucap wali kota dua periode itu.

Di kesempatan yang sama, ia juga melakukan penyerahan Ayam Petelur sebanyak lima ribu ayam. Menurut dia, hal ini dilakukan untuk ketahanan pangan. Nantinya, hasil telur ayam tersebut dapat digunakan warga untuk menekan pengeluaran belanja.

“Artinya ini dapat digunakan untuk konsumsi keluarga. Nah tadi saya saran ke RW bisa juga untuk juga dijual hasilnya untuk kepentingan warga beli sembako, itu juga bisa. Untuk menekan pengeluaran benar-benar kita wujudkan. Setelah itu bagaimana meningkatkan income. Itu yang harus kita lakukan di tengah pandemi ini,” katanya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.