RS Darurat di Surabaya Dinonaktifkan, Fasilitas Beralih ke Puskesmas

oleh -145 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi

SURABAYA, PETISI.CO – Menyusul pencabutan PPKM, fasilitas RS Darurat di Surabaya pun akhirnya dinonaktifkan. Seluruh fasilitas RS Darurat, mulai dari bed hingga oksigen dibagikan ke fasyankes milik Pemkot Surabaya.  Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, RS Darurat kini tak lagi digunakan lantaran, BOR di RS rujukan tidak penuh dan cenderung banyak yang kosong oleh pasien COVID-19.

“RS Darurat sudah kita lepas, Karena kita nanti berhubungan dengan RS lihat BORnya. Ketika rumah sakit itu bornya tinggi, maka kita menyiapkan RS Darurat,” ungkap Eri kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (3/1/2023).

Akan tetapi, jika BOR RS di Surabaya tinggi, maka akan dilihat terlebih dulu apa yang menjadi penyebabnya. Jika karena varian baru COVID-19, akan dilakukan cara alternatif lain. Pasalnya, tidak semua pasien yang terpapar harus dirawat di RS, ada pun yang bisa isolasi mandiri.

Untuk fasilitas yang ada di RS Darurat, ia akan berkoordinasi dengan RSUD dr Soewandhie, RSUD BDH dan puskesmas. Hal ini, lantaran nantinya fasilitas akan diberikan fasyankes.

“Nanti ada yang kita taruh di puskesmas, seperti oksigen yang kotak-kotak itu kita taruh puskesmas. Jadi nanti puskesmas itu akan ada pelayanan yang lebih ketika dibutuhkan,” ujarnya.

Namun, Eri tidak dapat memastikan berapa jumlah bed hingga oksigen yang akan diberikan kepada RSUD dan puskesmas milik pemkot. Di Surabaya sendiri ada dua RS Darurat, yakni di RS Lapangan Tembak dan GBT.

“Bed sama oksigennya itu sudah saya minta data untuk dibagikan ke puskesmas. Kalau pendataannya sudah dilakukan bulan lalu, tapi bisa dikoordinasikan. Karena nggak semua puskesmas bisa dikasih, karena ruangannya nggak ada,” pungkas Eri. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.