Ruang Isolasi Overcapacity, Pemkot Surabaya Angkat Bicara

oleh -112 Dilihat
oleh
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser.

SURABAYA, PETISI.CO – Ruang isolasi di seluruh rumah sakit Surabaya yang diperuntukkan untuk merawat pasien corona mengalami overcapacity, karena terbatasnya jumlah bed pasien yang tersedia.

Setidaknya pada saat ini, ada sekitar 798 orang pasien Covid-19 di Surabaya yang masuk rumah sakit (MRS). Sementara untuk jumlah bed (tempat tidur pasien) yang ada di ruang isolasi di rumah sakit Surabaya berjumlah sekitar 403.

“Ruang isolasi itu tidak hanya digunakan untuk merawat pasien confirm Covid-19, tapi ODP dan PDP itu juga harus dimasukkan ke dalam ruang isolasi. Sehingga dari jumlah pasien 798 orang terjadi kelebihan overload 395,” kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser saat ditemui di Kantor Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya, Senin (4/5/2020).

Fikser mengungkapkan jika pihaknya akan semaksimal mungkin melakukan penambahan jumlah bed yang diperuntukkan di ruangan isolasi rumah sakit milik Pemkot Surabaya.

Bahkan, rumah sakit milik pihak swasta pun juga tengah melakukan hal serupa dengan rencana penambahan jumlah bed perawatan.

“Di RSUD dr. Soewandhie dan RAUD Bhakti Dharma Husada (BDH) masih proses renovasi pengembangan, termasuk juga di rumah sakit swasta,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kominfo Kota Surabaya itu mencontohkan, di ruang isolasi RSUD BDH saat ini ada sekitar 20 unit tempat tidur pasien yang tersedia dan berencana akan dilakukan penambahan.

“Rencananya kita akan tambah 30 buah, jadi nanti total jumlahnya sekitar 50 buah,” ungkapnya.

Penambahan itu sendiri dimaksudkan untuk melindungi para tenaga kesehatan agar tidak tertular virus tersebut, maka pasien harus ditempatkan di ruangan isolasi khusus. Selain itu, para tenaga medis juga sangat diwajibkan menggunakan APD lengkap ketika melakukan perawatan.

“Karena kalau pasien tidak ditempatkan di ruang isolasi bisa berbahaya, kasihan juga nakesnya (tenaga kesehatan). Mereka (nakes) bisa berjam-jam melakukan perawatan di situ,” jelasnya.

Fikser menambahkan, tak hanya rumah sakit rujukan di Surabaya saja yang melakukan perawatan pasien Covid-19. Namun, seluruh rumah sakit yang dilengkapi dengan ruangan isolasi juga melakukan hal yang sama, baik itu ODP, PDP, serta confirm. Sedangkan untuk jumlah rumah sakit, setidaknya ada 54 rumah sakit di Kota Surabaya yang melakukan perawatan.

“Karena seluruh rumah sakit sekarang ini tidak bisa lagi tidak merawat, karena memang sudah tidak cukup. Karena syaratnya itu harus mempunyai ruangan isolasi,” terangnya.

Lanjutnya, pihak Pemkot Surabaya juga menyediakan fasilitas kamar hotel bagi para ODP dan OTG yang tidak memungkinkan melakukan isolasi mandi di rumahnya. “Sekitar 265 kamar hotel untuk ruangan isolasi. Untuk sekarang ini sudah ada 36 orang yang masuk,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.