TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Agenda rutinan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung setiap bulan Suro penanggalan Jawa di setiap tahunnya mengadakan ritual/upacara adat jamasan/siraman Pusaka Tulungagung yang berupa Tombak bernama Kanjeng Kyai Upas.
Pusaka Kabupaten Tulungagung yang berupa Tombak bernama Kanjeng Kyai Upas diyakini masih memiliki daya magis dan bertuah.
Serangkaian acara ritual jamasan Pusaka, sebelumya dilakukan malam tirakatan oleh sesepuh tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Kepatihan dan dilanjutkan pagelaran wayang kulit pada malam harinya.
Acara Ritual/upacara adat Jamasan digelar di halaman kantor Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Kelurahan Kepatihan Tulungagung, Jumat (4/9/2020).
Hadir di acara jamasan Pusaka tersebut Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo MM, Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia SIK, Kadisbudpar Tulungagung, jajaran Forkopimda, Keluarga Pringgo Kusuman serta tokoh Agama dan tokoh masyarakat dan lainnya.
Terlihat khidmat, tari reog kendang dengan iring-iringan dayang membawa air dari 9 sumber mata air. Saat prosesi jamasan pusaka, dibacakan surat Yasin dan tahlil yang diiringi gamelan Jawa menambah kesakralan acara jamasan tombak kanjeng kiai Upas.
Kadisbudpar Tulungagung, Bambang Ermawan mengatakan, prosesi jamasan pusaka Tombak kyai Upas ini adalah perwujudan pelestarian tradisi budaya leluhur. “Salah satu tujuan prosesi ini adalah pengembangan nilai-nilai tradisi leluhur terdahulu serta untuk kemajuan kebudayaan Tulungagung,” katanya.
Sedang, Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo mengatakan, upacara adat jamasan Pusaka Kyai Upas digelar setiap tahunnya. Prosesi jamasan Kyai Upas ini tiap tahun dilaksanakan setelah tanggal 10 Suro pada penanggalan Jawa.
“Ritual ini sebagai ungkapan rasa syukur pada Tuhan dan sekaligus sebagai permohonan dan harapan agar di masa-masa mendatang masyarakat Tulungagung terhindar dari segala malapetaka,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Maryoto juga menyampaikan bahwa, Prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, saat ini harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Karena kita semua masih dalam pandemik Covid-19, saya mengajak kepada hadirin untuk sama-sama berdo’a memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Tulungagung tetap kondusif, ayem tentrem mulyo lan tinoto serta aman terhindar dari segala marabahaya serta semakin sejahtera sekaligus sebagai ungkapan syukur kita atas anugerah Tuhan,” pungkasnya. (par)