Sebanyak 1,1 Juta UMKM di Jatim Terima BANPRES-PUM

oleh -103 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah dan Teten Masduki (kanan) foto bersama penerima LPDB-KUMKM.

SURABAYA, PETISI.CO – Kabar gembira bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Timur (Jatim). Di masa pandemi Covid-19, Pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM RI, memberikan bantuan kepada 1,1  juta UMKM di Jatim yaitu Program Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BANPRES–PUM).

BANPRES-PUM, merupakan upaya pemerintah pusat sebagai langkah pemulihan ekonomi nasional selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Secara keseluruhan, ada sekitar 9,78 juta UMKM yang ada di Jatim.

“Dari jumlah tersebut, kami berharap  ke depan Jatim dapat memperoleh kuota 2 juta UMKM yang memperoleh BANPRES-PUM,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima Kunjungan Kerja Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (30/9/2020).

Pihaknya telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa 54 persen PDRB Jatim disupport oleh UMKM. Dimana membutuhkan support lebih dari pemerintah.

“Maka kami mengajukan permohonan agar ada bantuan  tambahan, semoga dapat  disupport 2 juta bantuan presiden Produktif Usaha Mikro (PUM),” ujarnya.

Dengan tingginya angka tersebut, Khofifah menyebutnya sebagai modal sosial sekaligus modal ekonomi yang cukup besar untuk menopang perekonomian berbasis kerakyatan di Jatim. Masyarakat Jatim memiliki kreatifitas dan inovasi yang luar biasa.

Dengan adanya BANPRES-PUM secara tidak langsung membuka pasar  bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. “Hal ini menjadi penguatan bagi pergerakan ekonomi di Jatim. Tentu berseiring  dalam rangka mengendalikan Covid-19,” tandasnya.

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menjelaskan BANPRES-PUM menjadi upaya pemerintah meringankan beban koperasi UMKM. Selama Pandemik Covid-19 , pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk memulihkan ekonomi nasional.

Salah satunya, bagi UMKM yang bankable pemerintah membuat program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga dan subsidi pajak. Kemudian, bagi UMKM yang unbankable maka diberikan bantuan oleh Presiden RI melalui BANPRES-PUM.

“UMKM yang tidak bankable diberikan bantuan Rp 2,4 Juta melalui BANPRES-PUM. Untuk satu kabupaten kota ada 20 ribu  UMKM yang mendapatkan BANPRES-PUM. Untuk Jatim, saat ini sudah diatas rata rata. Mudah mudahan apabila ada tambahan kuota, maka Jatim akan diberi perhatian,” ungkapnya.

Menkop dan UMKM RI berharap, kedepan akan membuat model bersama dengan LPDB, yaitu menjadikan koperasi sebagai mitra pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan yang murah untuk UMKM. Setidaknya di seluruh Indonesia ada 54 juta pelaku usaha Mikro.

“Dengan jumlah sebanyak itu, tidak mungkin UMKM diurus satu persatu. Maka pemerintah membuat intervensi, melalui koperasi,” tuturnya.

Selain melalui BANPRES–PUM, bantuan kepada Usaha Mikro juga diberikan berupa LPDB KUMKM yang terbagi kedalam dua tahap. Dimulai Tahap I pada Juli lalu, telah tersalurkan dana sebesar Rp. 86,769 M kepada 12 Koperasi.

Sedangkan Tahap II di September ini akan disalurkan kepada 8 Koperasi dengan total Rp. 138 M. Sehingga total Rp. 225, 45 M akan disalurkan oleh Pemprov Jatim kepada 20 Koperasi.

Gubernur Khofifah bersama Menteri Teten Masduki juga menyerahkan secara simbolis LPDB KUMKM kepada delapan penerima yaitu, KUD Gondanglegi, KPRI Tut Wuri, KSU Artha Abadi, KUM Lestari Makmur Poncokusumo, KSPPS BMT NU Jatim, KSPPS BMT UGT Sidogiri, Koperasi BMT Permata Jatim, KSPPS Mitra Usaha Ideal. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.