Sidak Stok Minyakita dan Beras di Pasar Pucang, Eri: Tidak Ada Lagi Operasi Pasar

oleh -108 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat sidak Pasar Pucang Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi hari ini melakukan sidak di Pasar Pucang. Sidak kali ini ditujukan demi memastikan stok beras dan Minyakita. Pasalnya, beberapa waktu lalu Minyakita menghilang di pasaran dan harga beras naik.

Eri mengatakan, untuk urusan beras pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog, sehingga pemkot bisa mengambil dan intervensi. Selain itu, angkutan beras dari Bulog disubsidi oleh pemkot, sehingga harganya bisa turun ke tangan konsumen.

Ia juga mengklaim, stok beras sudah dipastikan oleh PD Pasar Surya tersedia sampai dengan beberapa bulan ke depan. Artinya, Ramadhan-Idul Fitri aman.

“Sehingga insya Allah beras ini tetap akan sama nilainya seperti pada saat kita ambil dari Bulog. Saya juga minta Pak Sekda untuk alat transportasinya dari Bulog, yang mengambil pemkot untuk didistribusikan kepada pedagang, sehingga harganya bisa kita kontrol, karena angkutannya kita lakukan subsidi,” ungkap Eri kepada wartawan usai sidak di Pasar Pucang, Rabu (15/2/2023).

Sementara untuk Minyakita, ia menyebut stoknya sudah berlimpah untuk beberapa bulan kedepan. Dimana Dinas Koperasi dan Perdagangan dengan PD Pasar Surya membantu pedagang untuk memasukkan aplikasi SIMIRAH.

“Karena kan biasanya pedagang kalau masuk aplikasi kesulitan. Sekarang itu dibantu oleh pemerintah kota dan PD Pasar, sehingga kebutuhan-kebutuhan minyak sudah terpenuhi,” kata Eri.

Di sisi lain, banyak pedagang yang mendapat Minyakita langsung ludes ketika dijual kembali. Akhirnya mereka kulak di agen lain dan menjual Rp 15.000, sebab pedang tidak mengetahui bagaimana mendapatkan stok lagi. Ia pun menegaskan, jika tidak ada operasi pasar lagi.

“Jadi kita ini tidak ada lagi operasi pasar. Pedagang-pedagang itu, memasukkan melalui aplikasi (SIMIRAH). Yang datangin jumlahnya itu di aplikasi, yang mantau adalah PD Pasar dan Dinas Koperasi. Ga ada namanya kehabisan stok, lah ngapain juga ngambil di agen? Itu alasan dia aja, karena sebenarnya dia bisa lapor ke PD Pasar untuk dimasukkan,” paparnya.

PD Pasar, lanjutnya, memiliki database dengan kepala Dinas Koperasi untuk satu hari berapa kebutuhan pedagang. Pedagang yang memutuskan sendiri berapa kebutuhan, kemudian akan dijumlah beberapa pedagang dan permintaannya.

Namun, masih ada pedagang yang menjual Minyakita seharga Rp 15.000 per liter. Eri mengatakan pedagang yang menjual di atas HET akan dipantau dan mendapat sanksi dari Satgas Pangan.

“Kalau itu sudah dipastikan, kalau jualnya Rp 15.000 pasti akan disanksi oleh satgasnya dan dilaporkan oleh PD Pasar. Karena PD Pasar ini melakukan pemantauan ke dalam pasar, karena memang tugas kita ketika menemukan, kita tidak bisa menindak dam hanya melaporkan,” pungkas Eri. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.