Sosialisasikan Empat Pilar, Mbak Puti: Kampung Lali Gadget Bentuk Nilai Pancasila yang Nyata

oleh -125 Dilihat
oleh
Anggota Komisi X Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Puti Guntur Soekarno, melaksanakan sosialisasi empat pilar kepada masyarakat Kampung Lali Gadget

SIDOARJO, PETISI.COAnggota Komisi X Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Puti Guntur Soekarno, melaksanakan sosialisasi empat pilar kepada masyarakat Kampung Lali Gadget, yang berada di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (4/5/2023) malam.

“Sosialisasi ini sebagai upaya, agar masyarakat bisa memahami tentang nilai-nilai dari pilar kebangsaan, sekaligus mencegah berkembangnya pemahaman tentang Radikal,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa pentingnya memahami empat pilar yang terdiri dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

“Karena suatu bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki kepribadian maupun jati diri. oleh sebab itu, kita harus bangga bahwa seorang ideologi yakni Bung Karno telah memperjuangkan Indonesia dan tetap jaga terus 4 pilar ini,” papar dia.

Bahkan, Puti mengapresiasi masyarakat yang masih melestarikan dan pegiat permainan tradisional ini hingga sampai saat ini, bahkan dirinya mengatakan di kampung lali Gadget ini sembari mempresentasikan makna arti Pancasila.

“Di Kampung Lali Gadget ini merupakan suatu nilai Pancasila yang dapat kita lihat secara nyata, supaya Anak-anak di era digitalisasi ini tidak terpaku pada handphone, tapi bisa melestarikan dan meneruskan permainan tradisi Indonesia yang terdahulu,” terangnya.

“Dari situ kita belajar mencintai alam, dan bergotong-royong, karena kita mencintai tanah air dengan Tradisinya, itulah jati diri suatu bangsa dan Pancasila,” imbuhnya.

Terpisah, Pendiri Kampung Lali Gadget Ahmad Irfandi, menjelaskan tujuannya dalam mendirikan tempat tersebut sebagai bentuk melestarikan permainan-permainan tradisional di Indonesia yang kini kian memudar karena hadirnya permainan elektonik atau online di era digitalisasi.

“Ini kan suatu upaya untuk mengembalikan lagi supaya anak-anak tidak kecanduan HP. Supaya anak-anak ini kenal dengan permainan tradisional,” tandasnya. (jar)

No More Posts Available.

No more pages to load.