Tak Akan Tutup Pasar, Pemkot Surabaya Lebih Pilih Terapkan Protokol Kesehatan

oleh -68 Dilihat
oleh
Pasar Simo. (Ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Setelah melakukan evaluasi atas kebijakan penutupan pasar yang beberapa waktu lalu rutin dilakukan guna menekan penyebaran pandemi corona. Pemkot Surabaya putuskan tak akan melakukan penutupan lagi, namun akan menerapkan pengaturan di wilayah pasar.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Agus Hebi Djuniantoro menegaskan, pihaknya tak akan melakukan penutupan pada wilayah pasar. Hal tersebut dilakukan agar para pedagang tidak mencari tempat lain untuk melakukan kegiatan berdagang.

“Jadi baiknya kan tetap berjualan di pasar itu. Protokol kesehatannya kita atur, untuk yang sakit langsung ditangani dan dirawat,” tegas Hebi, Sabtu (16/5/2020).

“Tempatnya dari yang sakit itu yang ditutup, jadi tidak satu pasar ditutup. Konsep ke depannya tidak lagi ditutup pasarnya, tapi lebih diatur sesuai dengan protokol kesehatan,” lanjutnya.

Agus Hebi menjelaskan, protkol kesehatan yang dimaksud ialah pembatasan jarak (psychal distancing) antara pedagang dan pembeli yang akan dilakukan oleh pihaknya di wilayah pasar.

“Nah, sosialisasinya terus kita lakukan secara rutin, terpenting adalah pengawasannya yang juga harus dilakukan setiap hari dan yang bisa menjalankan ini adalah pedagang dan pengelola,” jelasnya.

Beberapa protokol kesehatan yang harus diperhatikan di kawasan pasar, seperti menggunakan APD (masker dan kaca mata), mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, dan sarung tangan bagi para pedagang.

Dengan dibukanya kembali area pasar, diharapkan kondisi perokonomian dapat tetap berjalan yang berdampingan dengan penerapan protokol kesehatan.

“Diharapkan keduanya bisa berjalan, ekonomi jalan bersama upaya pemutusan mata rantai corona,” ungkapnya.

Beberapa peraturan yang sudah disepakati dengan pedagang, seperti mengatur jarak antar pedagang, memperbanyak wastafel cuci tangan serta juga memakai masker. Bagi para pembeli yang tak mengindahkan hal itu maka tak akan dilayani.

Saat ini Pasar Simo menjadi salah satu pasar yang bersiap melakukan penerapan protokol kesehatan itu. Diketahui sebelumnya, kegiatan perdagangan di pasar itu segera dibuka kembali pada tanggal 20 Mei 2020. Nantinya, akan dilakukan pengaturan pada pedagang, pembali dan pengunjung.

Sementara itu, menurut Lakoli selaku Camat Sukomanunggal mengatakan, tak ingin jika ada perpanjangan masa karantina di pasar itu. Menurutnya pergerakan ekonomi dan penerapan protokol kesehatan harus tetap berjalan bersama.

“Kami bersama Dinas Kesehatan akan bekerja sama menggelar rapid test dan mempersiapkan pemeriksaan suhu tubuh. Jika ditemukan ada yang reaktif SOP kesehatan akan dilakukan tapi tidak menutup seluruh pasar, yang ditutup itu lapak yang reaktif dan lapak yang ada di sekitarnya,” terangnya.

Menurut salah satu koordinator pedagang menegaskan kesiapannya dalam mendukung kebijakan itu. Terpenting baginya tak ada lagi penutupan pasar secara total.

“Kami harap pihak pemerintah untuk merelakan kami cari nafkah, yang penting kami itu bisa kerja lagi. Kamu siap dukung semuanya,” tegas Suparno. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.