SOLOK, PETISI.CO – Jasa pelayanan yang merupakan hak bagi tenaga medis dan karyawan rumah sakit dari klaim biaya yang di lakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mohammad Natsir kepada BPJS tidak Kunjung diberikan pihak rumah sakit. Hal ini disampaikan oleh para tenaga medis yang bekerja di RSUD M Natsir Kota Solok.
Salah seorang tenaga medis yang ditemui petisi.co, Bunga (nama samaran) mengungkapkan kekecewaannya dan menjelaskan bahwa mereka baru menerima jasa pelayanan sampai bulan Mei.
“Kami para medis sangat kecewa akan perlakuan yang diberikan pihak RSUD M Natsir pada kami para medis. Jasa Pelayanan yang kami terima bulan Oktober lalu baru jasa pelayanan pada bulan Mei. Bagi saya dan teman-teman yang lain uang jasa pelayanan itu sangat kami perlukan untuk membantu kebutuhan hidup kami. Apalagi untuk tenaga medis dan karyawan yang masih kontrak,” ucapnya sedih,Rabu (18/11/20).
Bahkan, ia juga mengatakan dulu tenaga medis sudah pernah melakukan unjuk rasa kepada manajemen rumah sakit untuk menuntut ke transparanan soal pembagian dana klaim jasa pelayanan dari BPJS.
“Dulu kita sudah pernah unjuk rasa di rumah sakit, kita menuntut ke transparanan dana yang di bayarkan BPJS ke rumah sakit dari klaim yang diajukan. Kami juga meminta kejelasan soal persentase pembagian jasa pelayanan ini dirumah sakit untuk para medis dan karyawan. Kita menilai ada ketidak Adilan karna jajaran direksi mendapatkan jatah jauh lebih banyak. Padahal ini harus sesuai dengan jasa pelayanan yang dilakukan,” tuturnya.
Ia menambahkan sejak unjuk rasa dilakukan yang sempat diberitakan salah satu televisi nasional sampai sekarang kesepakatan yang dibuat antara para medis dan manajemen rumah sakit tak kunjung ditunaikan.
Sementara Tara itu saat petisi.co melakukan konfirmasi pada pihak BPJS Kota Solok, Rosma Dewi menyampaikan bahwa pihak BPJS sudah melakukan pembayaran klaim dari RSUD.
“Untuk jasa pelayanan yang di klaim RSUD M Natsir Kota Solok kepada pihak BPJS Kota Solok sampai bulan September sudah kita bayarkan ke RSUD. Untuk bulan Oktober memang masih dalam proses,” pungkasnya. (az)
