Terkait Pungli, Dewan: Kami Sudah Lama Dengar, Tapi Tidak Ada Bukti

oleh -188 Dilihat
oleh
Anggota Komisi D DRPD Surabaya, Herlina Harsono Njoto

SURABAYA, PETISI.CO – Pungutan liar (pungli) yang terjadi lingkup Pemerintahan Kota mendapat tanggapan dari anggota DPRD Surabaya, yakni Herlina Harsono Njoto yang mengatakan bahwa tindakan oknum tersebut tidak mencerminkan profesionalitas dalam melayani masyarakat.

Herlina selaku anggota Komisi D DPRD Surabaya, mengatakan bahwa pungli ini bukanlah hal baru, dan sudah lama terjadi di Surabaya. Pihaknya pun sering mendengar jika ada pungutan liar kepada masyarakat, yang dilakukan oknum ASN maupun tenaga Outsourcing (OS). Namun, sejauh ini masih belum banyak yang terungkap.

“Tapi kami pun tidak ada cukup bukti terkait tindak pungli tersebut,” ungkap Herlina saat dihubungi via telepon, Kamis (2/2/2023).

Herlina menegaskan, pada prinsipnya tenaga kontrak ini memiliki tugas utama untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota. Selain itu, tenaga kontrak dalam hal ini Outsourcing adalah upaya dari Pemkot Surabaya untuk memberdayakan masyarakat kota.

“Artinya, dua aspek itu harus dipenuhi. Pertama, dari sisi kebutuhan Pemkot bisa terjawab dengan kehadiran tenaga kontrak. Kedua, masyarakat ini mendapatkan imbal balik yang layak dari Pemkot dari sisi ekonomi,” ujarnya.

Tindakan pungli tersebut, lanjutnya, tentu sangat disayangkan. Pasalnya, program yang positif untuk pembangunan kota ini terdapat penumpang gelap di dalamnya, yang mengejar keuntungan pribadi. Ia pun sepakat dengan tindakan tegas dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang memberikan sanksi kepada anak buahnya yang ‘nakal’ tersebut.

“Karena apa, supaya di masyarakat itu tidak ada anggapan bahwa kalau mau masuk tenaga OS Pemkot harus mengeluarkan uang. Kan namanya orang ingin mencari nafkah kok malah ditarikin?,” kata Herlina.

Menurutnya, tindakan tegas ini sangat tepat supaya ASN maupun OS di lingkup Pemkot ini dapat memaknai pengabdiannya kepada masyarakat. Selain itu, Pemkot juga berhak mengevaluasi seluruh jajarannya jikalau tenaga kontraknya tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.

“Jangan sampailah, sekiranya mengambil keuntungan di tengah kemalangan nasib ekonomi rakyat Surabaya. Saya saja sampai kesal dengan pungli itu, karena masyarakat yang menganggur pingin kerja, lah kok ditarik uang,” pungkas Herlina. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.