Terungkap, Sekdakab Sumenep Minta OPD Jangan Berpolemik dengan Media

oleh -92 Dilihat
oleh
Sekdakab Sumenep Edy Rasiyadi.(dok petisi.co)

SUMENEP, PETISI.CO – Buntut pemberitaan awak media petisi.co tentang ketidakjelasan kasus MAS akibat ketidakprofesionalan RSUD Dr. H. Moh. Anwar, terungkap, Sekdakab Sumenep meminta OPD setempat untuk jangan berpolemik atau sahut-sahutan dengan media, karena pasti hasilnya tidak ada gunanya.

“Saya ingat nasehat Pak Sekda, jangan berpolemik atau sahut-sahutan dengan media, lesso (capek,red), karena bagaimanapun, pasti hasilnya tidak ada gunanya,” demikian ungkap Direktur dr Erliyati, merespon berita yang dikirimkan ke WhatsApp miliknya oleh media petisi.co, terkait pemberitaan yang berjudul ‘Ketidakjelasan Kasus MAS Akibat Ketidakprofesionalan RSUD Dr. H. Moh. Anwar,” kemarin.

Sehingga, awak media petisi.co, meminta konfirmasi klarifikasi kepada Sekdakab Sumenep dengan apa yang disebutkan oleh Direktur RSUD Dr. H. Moh. Anwar, didapat keterangan mengaku, bahwa benar dan itu berupa himbauan.

“Iya, saya gini ke teman-teman (OPD setempat-red) kalau ada sesuatu dengan media, komunikasikan langsung, jangan berkomentar di media, kan bener,” jelas Sekdakab Sumenep, Edy Rasiyadi saat ditemui awak media petisi.co di ruang kerjanya.

“Saya minta kepada teman-teman, itu himbauan saja. Kalau berpolemik jangan sama teman-teman wartawan. Langsung ketemu apa sih persoalannya,” terang Sekda Edy Rasiyadi.

Maksudnya, sebut Sekda Edy, jangan berpolemik di media, saling serang di media. Contohnya, kata Sekdakab Sumenep, pada kemarin antar OPD itu saling serang di media.

Ketika disinggung dalam hal ini konteksnya itu berbeda. Bukan berpolemik saling serang antar OPD. Jadi yang salah menginterpretasikan itu Direktur RSUDMA Sumenep atau kilahnya saja.

Sekdakab, Sumenep tetap bersikukuh bahwa maksudnya itu seperti yang dicontohkan, konteksnya antar OPD agar jangan saling berpolemik, saling serang di media.

“Saya bilang gini, teman-teman itu jangan berpolemik di media, takut ada informasi yang salah, akhirnya saling serang,” sebut Sekda Edy.

“Bukan saya membatasi teman-teman (OPD setempat-red) dengan media ndak. Jadi saya minta maaf, jadi tidak niatan dengan teman-teman media cuma untuk to the point persoalan, kan lebih enak,” kata Sekda Edy.

Jadi sebut Sekda Edy, intinya biar teman-teman tidak saling serang di media, ketemu itu aja. “Tujuan saya cuma itu. Karena saya melihat antar OPD saling serang Mas,” terang Edy Rasiadi.

“Saya tidak melarang teman-teman untuk konfirmasi sesuai kondisi yang ada,” katanya.

Sementara itu, menurut seorang pengamat publik masyarakat Kabupaten Sumenep berspektif, berpendapat bahwa ada dua kemungkinan.

“Direkturnya yang tidak bisa menginterpretasikan masukan atau saran dari Sekda, atau memang kilahnya Sekda saja,” katanya.

Tapi perlu diketahui, berdasarkan penulusurannya di 4 OPD itu tidak ada himbauan yang dimaksud tersebut.

Lanjut pengamat sumber ini, kalau yang menurut Direktur RSUD Dr. H. Moh. Anwar itu berarti OPD disarankan untuk tidak berpolemik dengan media.

“Atau seperti yang dulunya, media diajak ngomong untuk menutupi yang terjadi di instansi itu,” jelasnya seraya menyebutkan itu sangat-sangat tidak sehat. Jika itu yang terjadi, Sekdakab Sumenep harus dievaluasi.

Bahkan pengamat sumber ini menyebut, OPD yang saling serang yang dicontohkan itu tidak pernah ditegur dan disarankan dalam ini oleh Sekdakab Sumenep.

“Baik itu dirapat maupun staff meeting. Dan OPD itu tidak pernah disarankan atau dihimbau seperti itu. Dan ada buktinya,” tegasnya.

Berarti dalam ini pada Direktur RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep tersebut terdapat instruksi khusus. Ada apa?(ily)

No More Posts Available.

No more pages to load.