PASAMAN, PETISI.CO – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pasaman secara resmi berubah nama menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Saiyo. Hal itu disampaikan Direktur Perumda Air Minum Tirta Saiyo, Ahmad Subur, ST di ruang kerjanya, Rabu (21/4/2021).
“Perubahan badan hukum dari PDAM Kabupaten Pasaman menjadi Perumda Air Minum Tirta Saiyo mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BMUD),” ujarnya.
Ia juga mengatakan, adapun kriteria BMUD tersebut, pertama Perumda dan kedua Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) dengan pilihan akhirnya jatuh pada label Perumda.
“Label ini berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2021 tanggal 12 Maret 2021,” ungkapnya.
Selanjutnya Ahmad Subur berharap, dengan perubahan nama PDAM ke Perumda Tirta Saiyo Kabupaten Pasaman dapat meningkatkan kepuasan Kepada pelanggan Perumda Tirta Saiyo ke depannya.
“Dengan adanya perubahan ini kita berharap untuk kedepannya bisa meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dapat meningkatkan air minum yang berkualitas, meningkatkan penyelenggara air minum yang efektif dan efisien, dan tentunya dapat meningkatkan penghasilan daerah,” tutup Ahmad Subur.
Banyak yang berharap dengan tranformasi yang dilakukan PDAM ini, tentunya harapan ke arah yang lebih baik, seperti yang disampaikan Malano bosa salah satu masyarakat Lubuk Sikaping.
“Perubahan nama itu bisa saja tapi yang lebih penting adalah peningkatan kualitas pelayanan dan mutu dari BUMD tersebut, kita tau sudah berapa banyak dana daerah yang sudah dikucurkan selama ini untuk BUMD yang bergerak dalam pengadaan air minum untuk masyarakat ini, namun kita menilai hasilnya masih belum maksimal dan juga sering merugi,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan, Kari Jolelo, ia mengungkapkan bahwa kualitaslah yang paling penting. “Tidak harus nama saja yang harus berubah tetapi juga dari sisi kualitas,” tuturnya.
Selama ini setiap hujan kualitas air sering kali buruk, inikan aneh padahal daerah kita kaya akan sumber air yang berkualitas, dan juga perampingan struktur di PDAM itu sangat perlu dilakukan.
“Selama ini pemborosan sepertinya terlalu banyak di perusahaan tersebut. Contohnya saja pengawas untuk PDAM tersebut, berapa banyak pengawasnya dan berapa besar dana yang harus dikeluarkan,” ungkapnya. (if)
