SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menerima bantuan, berupa 10 unit Dinamika Automatic Sanitizer (DAS) atau alat sanitizer otomatis dari Universitas Dinamika (Stikom) Surabaya. Alat tersebut langsung diterima oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (16/4/2020).
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proses pembuatan DAS bernama Dimas Achmad Dahlan mengatakan, alat ini dapat bekerja secara otomatis untuk menyemprotkan cairan sanitizer ke tangan seseorang yang terditeksi oleh sensornya. Sementara itu, main sourcenya (tenaga utama) sendiri bisa difungsikan dua cara, yaitu menggunakan listrik atau power bank.
“Ini hand sanitizer otomatis, jadi kita cuma perlu menyiapkan botol hand sanitizernya terus dimasukkan ke sini (DAS), nanti bisa nyemprot otomatis. Jaraknya bisa diatur sendiri, tapi ini sudah kita atur 15 cm,” kata Dimas ketika menerangkan fungsi alat tersebut.
Dimas menjelaskan, DAS sendiri berfungsi sebagai wadah atau tempat bagi hand sanitizer yang terhubung dengan sensor ultrasonic. “Sehingga, apa bila ada object yang masuk ke alat itu, maka gelombang ultrasonic akan dipantulkan lagi guna mengaktifkan sistem otomatisnya,” jelasnya mahasiswa semester 4 Teknik Elektro ini.
Lanjutnya, pembuatan alat itu memakan biaya sekitar 300 ribu rupiah. Produksi DAS sendiri memakan waktu sekitar seminggu dan dikerjakan oleh 6 orang mahasiswa yang dibantu oleh beberapa dosen. Ia bersama tim produksi juga berencana memproduksi lagi alat ini.
“Ini sementara produksi 10 tapi rencananya nanti akan produksi 10 lagi,” terangnya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengungkapkan, rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang membantu upaya pemerintah untuk mengatasi penyebaran virus corona.
“Kami berterima kasih ya kepada teman-teman Univeristas Dinamika yang sudah memberikan alat semprot atomatis hand sanitizer ini,” ungkap Febri.
Menurut Febri, dengan adanya alat-alat tersebut diharapkan dapat mengurangi resiko penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya khusunya. “Iya karena kan tidak mengharuskan orang untuk menyentuh tombol (pompa) hand sanitizernya, jadi saya harap penyebarannya bisa ditekan,” kata Febri.
Ia juga mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh para mahasiswa Universitas Dinamika dalam melakukan inovasi dalam mencegah pandemi ini.
“Apresiasi atas karya-karya, iya semoga DAS ini bisa dimanfaatkan oleh para warga dalam situasi seperti saya kira ini sangat luar biasa, apresiasi kepada teman-teman dari Dinamika. Semoga ada karya-karya lain yang dapat dimanfaatkan warga dalam menghadapi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Febri menegaskan, para mahasiswa juga mempunyai peranan penting dalam upaya penangan ini, yaitu terus mengingatkan kepada masyarakat dan keluarganya agar tetap meningkatkan kebersihan dan menerapkan psychal distancing di lingkungannya.
“Dalam hal ini, terutama kawan-kawan mahasiswa punya peran untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat dan keluarganya,” pungkasnya. (nan)
