TUBAN, PETISI.CO – Halaman rumah Sumarsi di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak dibanjiri tinja atau kotoran manusia. Cairan berwarna hitam pekat ini mengalir deras dari pekarangan rumah tetangga yang tinggal di atas bukit. Perselisihan antar tetangga itu sempat damai dan kedua belah pihak membuat surat perjanjian, namun kini terulang kembali, Senin (25/3/2024).
Peristiwa ini sempat direkam penghuni rumah menggunakan kamera handphone dan akhirnya viral di media sosial. Tak sekedar kotor, keberadaan limbah tinja ini menimbulkan bau busuk menyengat. Akibatnya semua penghuni rumah sempat mengalami pusing dan mual-mual.
Kasus pembuangan tinja ini sebelumnya sempat dimediasi pemerintah desa dan aparat kepolisian pada akhir tahun 2023, bahkan perselisihan antar tetangga ini sempat berujung damai dan pemilik tinja dilarang menimbun tinja di area padat penduduk. Namun, seiring waktu berlalu penimbunan tinja kembali dilakukan, hingga meluber ke halaman tetangganya.
“Kemarin hujan tahu-tahunya luber. Awalnya dikit, kemudian banyak. Baunya busuk, anak saya sampek kepalanya pusing mau muntah. Membanjiri depan rumah, mulai jam satu siang sampai setengah tiga. Di atas itu tampungan, saya kurang tahu gak pernah main ke situ.” terang Sumarsi pemilik rumah.
Kasus tinja membanjiri halaman rumah ini telah dilaporkan ke Kepala Desa Banyuurip namun, belum ada tindakan.
“Kasus ini sudah ngomong Kades, saya pengennya lanjut. Rumah saya dibuangin limbah kayak gini dua kali ini, pertama saya damai dia sudah tanda tangan di atas materai tapi di ulangi lagi,” pungkas Sumarsi.
Korban berencana akan melapor ke Polsek Senori hingga mendapatkan keadilan untuk keluarganya, karena dirasa sangat menganggu kesehatan serta kenyamanan. (ric)
