Wabup Trenggalek Hadir dan Ikuti Prosesi Adat Ngitung Batih di Kecamatan Dongko

oleh -103 Dilihat
oleh
Prosesi adat Ngitung Batih di Kecamatan Dongko, Trenggalek

TRENGGALEK, PETISI.COWakil Bupati (Wabup) Trenggalek Syah Muhamad Natanegara hadir dan ikuti prosesi adat Ngitung Batih di Kecamatan Dongko, Sabtu (30/7/2022).

Tradisi Ngitung Batih berarti/diartikan menghitung jumlah keluarga (batih). Dan keluarga yang berkumpul didoakan agar memperoleh berkah, keselamatan, dijauhkan dari mara bahaya dan diberikan kemudahan dalam mencari rejeki.

Ngitung batih menjadi sebuah tradisi yang digelar rutin oleh masyarakat di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriyah (1 Sura).

Setelah sempat digelar secara sederhana saat Pandemi Covid 19, kini tradisi Ngitung Batih di Kecamatan Dongko kembali digelar cukup meriah di 1 Muharram 1444 H/tahun 2022 ini.

Dalam gelaran tradisi itu, Wabup Trenggalek Syah Muhamad Natanegara berkesempatan mengikuti semua rangkaian upacara adat Ngitung Batih. Mulai dari arak-arakan pusaka, kirab dayang-dayang yang membawa takir plontang (makanan dalam mangkuk daun) serta tumpeng dari jalan raya Dongko menuju pendapa Kecamatan.

Acara dilanjutkan dengan Murwakala doa bersama agar terhindar dari marabahaya. Dayang dayang sendiri merupakan perwujudan dari anggota keluarga.

Dalam acara adat Ngitung Batih sendiri, panitia menggelar pentas seni yang digelar 5 hari berturut-turut sejak prosesi adat ini digelar hingga 5 hari ke depan.

Wabup Syah Natanegara berharap, kegiatan ngitung batih tersebut diharapkan membawa berkah kepada semua masyarakat Dongko dan Trenggalek pada umumnya.

“Semoga membawa berkah kepada semua masyarakat. Apa yang di cita-citakan dalam acara ini semoga tercapai,” ungkapnya dalam acara itu.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Trenggalek itu juga mengapresiasi usaha seluruh masyarakat di Kecamatan Dongko dalam melestarikan budaya yang digelar rutin setiap tahunnya.

Dalam kegiatan itu, juga digelar lepas benih dalam hal ini ayam betina dengan harapan sebagai simbol kebaikan ekonomi masyarakat. Ayam disebar diharapkan bisa beranak pinak dan mampu menopang perekonomian masyarakat. (pim/par)

No More Posts Available.

No more pages to load.