Wamenkes RI Puji Penerapan Mekanisme Vaksinasi Masal Nakes di Surabaya

oleh -149 Dilihat
oleh
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante Saksono Harbuwono didampingi Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana saat meninjau vaksinasi masal bagi nakes di Graha YKP Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes) yang digelar secara masal di Graha YKP Surabaya, Minggu (31/1/2021).

Sejauh ini dari hasil tinjauannya, ia mengapresiasi inovasi dari Pemkot Surabaya, terkait digitalisasi yang diterapkan dalam mekanisme registrasi calon penerima vaksin. dirinya pun tak memungkiri jika hal tersebut merupakan temuan yang baru dia dapati.

Menurutnya, proses yang diterapkan itu memberikan kemudahan, terlebih untuk mengetahui ketika ada tenaga kesehatan yang belum teregistrasi.

Sehingga kata dia, melalui sistem tersebut akan memudahkan penyampaian data kepada sistem yang berada di pemerintah pusat.

“Modifikasi untuk melakukan pendaftaran atau registrasi yang membuatnya secara manual. Meski manual tapi terdigitalisasi, itu yang baru temukan di Surabaya ini,” jelasnya.

Ia mencontohkan, ketika ada tenaga kesehatan yang belum masuk dalam daftar registrasi, Pemkot Surabaya memfasilitasi dan yang bersangkutan harus menyertakan KTP, kemudian surat tanda registrasi atau surat izin praktik kedinasan di Kota Surabaya. “Sebenarnya tidak ada masalah apa-apa,” ungkapnya.

Rencananya, mekanisme yang ada di Kota Surabaya akan dijadikan contoh untuk diterapkan di daerah lain. Apa lagi Pemkot Surabaya menarget bahwa pelaksanaan vaksinasi kepada nakes diupayakan rampung keseluruhan pada hari ini.

“Dengan target yang dicanangkan harusnya hari ini 100 persen. 4.250 orang yang akan malakukan vaksinasi dan ternyata bisa dilakukan dalam waktu satu hari. Daerah lain juga akan mencontoh kegiatan ini berikut sistem yang akan diadopsi, dan kita semua belajar dari apa yang dilakukan di Surabaya,” jelasnya.

Ia pun berpesan kepada seluruh nakes bahwa mereka diharapkan mampu menjadi stimulus kepada masyarakat terkait keamanan dari penerapan vaksinasi ini.

“Pesan saya kepada nakes yang menjalani vaksinasi untuk menjadi contoh bagi masyarakat, bahwa vaksinasi ini aman dan bisa dilakukan,” kata dia.

Di lokasi yang sama, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyebut jika sistem yang diterapkan di Kota Surabaya kemungkinan bisa diaplikasikan ke daerah lain, agar lebih mempermudah pelaksanaan registrasi imunisasi anti Covid-19.

“Tadi sudah dicek oleh Pak Wamenkes. Alhamdulillah, artinya kerja keras kita selama ini kita ingin menunjukkan bahwa Surabaya ini memang siap untuk melakukan vaksinasi nasional dengan sistem yang sudah kita bangun,” kata Whisnu.

Meski begitu, Politisi PDI Perjuangan tak memungkiri jika Wamenkes juga memberikan beberapa hal yang harus dikoreksi oleh Pemkot Surabaya, salah satunya yaitu perihal kriteria penundaan dan pembatalan calon penerima vaksin.

“Kalau misalkan tensinya tinggi cukup ditunda. Ada beberapa yang memang harus dibatalkan seperti HIV dan ibu menyusui. Jadi beberapa saran beliau yang nanti akan jadi perbaikan kita juga,” imbuhnya.

Setelah pelaksanaan vaksinasi bagi nakes usai akan dilanjutkan dengan target tenaga pelayanan publik.

“Setelah nakes selesai nanti bagi pelayanan publik. Sekarang sudah mulai kita data dari teman-teman TNI, Polri, Satpol PP, Linmas, ASN di tempat-tempat pelayanan, seperti Dispendukcapil, Dinas Sosial sudah mulai kita data semua,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.