SURABAYA, PETISI.CO – Warga Kota Surabaya diimbau untuk waspada terhadap munculnya penipuan berkedok lowongan pekerjaan di salah satu Puskesmas. Informasi bodong itu tersebar melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, sudah beberapa orang mendatangi Puskesmas Kenjeran untuk menanyakan kebenaran informasi tersebut.
“Jadi, ini ada beberapa orang yang sudah datang ke Puskesmas Kenjeran karena sudah membaca informasi tersebut,” kata Febri, Senin (24/8/2020).
Beberapa orang dikabarkan juga telah membayar biaya sebesar Rp 50.000 sebagai syarat uang administrasi. Oleh karena itu Febri memastikan jika informasi tersebut adalah hoaks.
Febri menyebut, salah seorang korban yang telah membayarkan uang tanda administrasi sebesar Rp 50.000 kepada oknum bernama Feri Ardiansyah.
Apalagi kata Febri, pihaknya tidak pernah meminta biaya sepeserpun ketika melakukan proses rekruitmen.
Padahal selama ini, mekanisme perekrutan tenaga kesehatan tidak pernah melalui puskesmas di wilayah manapun. Tetapi langsung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
“Kami juga pastikan bahwa tidak ada nama Feri Ardiansyah di Puskesmas Kenjeran itu. Puskesmas juga tidak pernah melakukan rekruitmen sendiri,” tegasnya.
Febri mengimbau kepada seluruh masyarakat jika mengetahui kejadian serupa atau perbuatan yang melanggar hukum, agar segera melaporkan ke pihak berwajib. Pemkot Surabaya tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan akibat penipuan tersebut.
“Hati-hati jika ada informasi lowongan kerja semacam itu. Masyarakat harus bisa menyaring mana yang informasi hoaks atau tidak benar dan mana yang informasi benar,” tutupnya. (nan)