Atasi Sampah, Pemkab Magetan MoU dengan PT Bio Cycle Indo Kampar Riau

oleh -268 Dilihat
oleh
Pemkab Magetan MoU dengan PT Bio Cycle Indo Kampar Riau

MAGETAN, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan melakukan MOU kerjasama Industri sistem pengelolaan sampah bersama PT Bio Cycle Indo Kampar Riau, di ruang jamuan Bupati Pendopo Surya Graha, sehingga sampah akan teratasi, Kamis (25/05/2023).

Pelaksanaan tersebut tindak lanjut kunjungan study bupati bersama rombongan Pemkab Magetan ke Kampar Riau untuk mempelajari sistem pengelolaan sampah sebagai pupuk pertanian dan pakan ikan dengan metode maggot larva lalat Black Soldier Flay (BSF) yang bernilai ekonomis.

Suprawoto, Bupati Magetan menyampaikan, saat ini baru MoU nantinya akan ada kerjasama dalam pengelolaan sampah, karena kita sebelumnya pernah berkunjung ke PT Bio Cycle Indo di Riau bersama Dinas terkait juga perwakilan dari DPRD, untuk melihat secara langsung sistem pengolahan sampah di sana, menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis.

Kita tidak ingin menyelesaikan masalah sendirian karena sampah di Magetan sendiri, tidak cukup untuk memenuhi atau menyuplay industri, sehingga nanti jika kabupaten lainya pengolahan sampahnya dimagetan tentunya akan menjadi ringan, karena untuk pembiayaanya tidak hanya ditanggung oleh Magetan akan tetapi bisa bersama sama dengan kabupaten yang lainya, sehingga permasalahan sampah bisa teratasi.

“Kapasitas kebutuhan industri pengolahan sampah perharinya kisaran 500 ton, sedang Magetan cuman 200 ton, selanjutnya setelah kerjasama ini akan memberikan investasi, selanjutnya PT Bio Cycle yang akan membangun pabriknya sedang investornya dari Belanda,” ungkap Bupati Suprawoto.

CEO PT Bio Cycle Indo Kampar Riau Budi Tanaka, berharap kerjasama ini akan menyelesaikan masalah sampah sehingga memberikan nilai bagi pemerintah

“Industri dalam pengelolaan sampah ini nantinya akan mengurangi sampah yang terintegrasi, sehingga akan mengurangi beban di TPA menjadi nol persen,” jelasnya.

Budi Tanaka, menambahkan pihaknya bekerjasama dengan Pemkab Magetan untuk mengelola sampah wilayah Madiun dan sekitarnya yang rencana dalam pengolahanya nanti bertempat d wilayah Kabupaten Magetan, sehingga dari sampah itu nantinya akan menjadi sesuatu yang bernilai.

Sistem pengelolaan sampah yang akan diterapkan di Magetan adalah metode maggot (larva lalat Black Soldier Fly/BSF) sebagai pengurai. Maggot ini mengkonsumsi sampah organik yang telah dipilah sebelumnya. Nantinya maggot ini akan diolah menjadi bahan makanan hewan peliharaan dan ternak. Produk dari olahan maggot ini akan di ekspor ke 20 negara.

Teknisnya Sampah dari TPA akan masuk ke pabrik PT Bio Cycle nantinya akan dikelola dipisahkan antara yang organik dengan yang anorganik diolah dikeringkan menjadi cercle kemudian sisanya yang tidak terpakai akan dijadikan RDF kemudian di kirim ke pabrik semen.

“Untuk pupuk yang anorganik  dibuat maggot selama 14 hari akan panen dan bisa mendapatkan pupuk ref protein, lainya akan diolah menjadi maggot protein dan pupuk juga anorganik nya menjadi nif sebagai bahan bakar,”  terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magetan, Saif Muchlissun  juga menyampaikan, setelah pelaksanaan kesepakatan MOU ini selanjutnya pihaknya akan segera menyusun Tenaga Kerja Sukarela atau TKS nya.

“Sampah di Magetan ini sebenarnya sudah di kelola akan tetapi masih banyak potensi yang los. Saat ini baru 49 persen, jadi masih ada 51 persen yang belum dikelola, untuk itu dengan kerjasama ini berharap akan bisa menyelesaikan masalah sampah yang ada di Magetan,” jelasnya.

Lokasi yang direncakan nantinya di TPA namun sekarang untuk pembiayaan belum terback Up. “Untuk itu mohon dukungan dari masyarakat, berharap jangan membuang sampah sembarangan “Mari sampah itu dikumpulkan nanti akan kita ambil dan di bawa untuk dikelola di  PT Bio Cycle Indo,” harap Saif.

Kepala Bakorwil Madiun Heru Wahono. S, yang turut hadir sangat mengapresiasi positif apapun niat dan ikhtiar dari pemkab Magetan untuk menyelesaikan masalah sampah yang bekerjasama dengan PT Bio Cycle Indo Riau.

“Ini merupakan langkah positif, jika betul terlaksana akan menjadi salah satu solusi yang memang sampah ini menjadi yang sangat khusus untuk segera ditangani.

Kalau tidak ditangani akan menjadi bencana akan tetapi jika ditangani akan membawa berkah, karena dari sampah itu nanti bisa diresekel, yang bermanfaat baik sampah organik maupun anorganik.

“Tentu ini akan menjadi pilot projek pertama kalinya di wilayah Jawa Timur, nantinya akan kita informasikan kerjasama ini untuk dilanjutkan kedaerah daerah yang lainya,” pungkasnya. (pgh)

No More Posts Available.

No more pages to load.