Derita Mbah Ti’a Warga Sambeng Lamongan, Hidup dalam Rumah ‘Helikopter’

oleh -185 Dilihat
oleh
Mbah Ti'a Warga Sambeng Lamongan hanya bisa merenungi nasibnya.

LAMONGAN, PETISI.CO – Jauh dari hiruk pikuk kota Lamongan, berjarak kurang lebih 30 Km, tepatnya di Dsn. Wudi Desa Wudi Kecamatan Sambeng Lamongan, Mbah Ti’a (80), seorang janda renta hidup di rumah ‘helikopter’ alias tidak ada akses jalan. Karena satu-satunya akses keluar masuk rumah yang hanya berbahan dinding kayu dan gedek, sudah tertutup tembok tetangga yang baru saja membangun rumah.

Hidup dengan seorang cucu lelaki usia 13 tahun sehari-harinya, karena anak anak Mbah Ti’a kerja di luar kota.

Tidak tahu, bagaimana awalnya, tanpa ada komunikasi dengan Mbah Ti’a atau anak anaknya. “Tahu-tahu sudah ada kegiatan membangun tembok oleh (sbr), yang sudah menjadi puluhan tahun akses keluar masuk rumah mbah Ti’a dan keluarga, sekarang sudah tertutup rapat oleh tembok,” ujar Sono tetangga Mbah Ti’a.

Akses keluar di depan rumah Mbah Ti’a sudah tertutup tembok rumah tetangga.

Jadi sekarang, keluarga Mbah Ti’a hanya berharap belas kasih kepada tetangga belakang rumah untuk akses jalan, yang untuk melewatinya harus berjalan di atas sebuah selokan pembuangan air limbah rumah tangga.

Belum tahu nanti ke depan, bagaimana nasib Mbah Ti’a dan keluarga, andai tetangga belakang membangun rumah, maka dapat dipastikan akan terisolir.

“Mungkin dengan diberitakannya situasi terkini keluarga tersebut, bisa menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait,” tambah Raji tetangga lainnya.

Ketika awak media Petisi.co akan mencoba klarifikasi dengan sbr, yang bersangkutan tidak ada di rumah atau menutup komunikasi. Dan melanjutkan ke tingkat kecamatan, juga belum bisa menjawab, karena Pak Camat sedang ibadah haji.

Sampai berita ini diturunkan Rabu (21/8/2019), permasalahan  keluarga Mbah Ti’a masih belum ada jalan keluarnya.(ak)

No More Posts Available.

No more pages to load.