Dikirimi Kado CD dan Bra, Begini Reaksi Komisi D DPRD Surabaya

oleh -502 Dilihat
oleh
Suasana hearing di ruang Komisi D

SURABAYA, PETISI.CO – Diketahui sebelumnya, Komisi D DPRD Surabaya diberi kado spesial berupa pakaian dalam wanita oleh Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Jawa Timur, saat mendatangi kantor DPRD Surabaya, pada Senin (25/09/2023) kemarin.

Setelah ramai soal insiden pemberian kado istimewa berupa celana dalam wanita, bra, hingga obat masuk angin, Komisi D DPRD Surabaya yang mayoritas anggotanya bergender perempuan, menggelar hearing dengan Kosgoro Jatim, Rabu (27/09/2023).

Tapi sebelum membahas soal proses lelang proyek Rumah Sakit yang sedang dipersoalkan, seluruh anggota Komisi D terlebih dahulu meminta penjelasan soal kado berupa dalam wanita yang diterimanya.

Khusnul Khotimah selaku pimpinan rapat, mempersilahkan kepada Yusuf Husni untuk menjelaskan soal kado yang diberikan karena dinilai mengandung unsur pelecehan terhadap kaum perempuan.

Namun penjelasan Yusuf Husni secara spontan langsung direspon tegas oleh Dyah Katarina dari fraksi PDIP, karena tidak terima jika gender perempuan dianggap sebagai simbol tidak gentlemen.

“Ini tidak ada kaitannya dengan yang lain-lain, karena sudah menyangkut harga diri perempuan, yo tak gaprak. Saya siap berhadapan,” kata Dyah Katarina sembari berdiri bertolak pinggang, Rabu (27/09/2023) siang.

Hal senada juga dilakukan oleh Herlina Harsono Njoto dari Fraksi gabungan Demokrat-NasDem, yang memberikan satu paket nasi padang dengan lauk otak sapi.

“Sego padang, soale ini pas jam makan siang, orang lapar biasane rodok kurang ngotak. Lauknya otak, mengingatkan supaya dalam berperilaku kita tetep pakek otak, pakek mikir. Nek kurang ngotak, boleh ditambahi,” ucap Herlina usai memberikannya kepada Yusuf Husni.

Ditanya soal tersebut, Moh Alyas Sekretaris Kosgoro Jatim menjelaskan, jika sebaiknya tidak menelan mentah soal kado celana dalam, karena itu hanya sebuah simbolik dan sudah biasa dalam sebuah pergerakan.

“Jadi jangan diartikan terlalu jauh, kan ini sebetulnya hanya kebetulan saja pimpinan komisinya seorang perempuan. Sebenarnya tujuannya ke pimpinan DPRD atau komisi C yang gendernya laki-laki, tetapi disposisinya ke Komisi D yang anggotanya banyak kaum perempuannya,” jelasnya kepada sejumlah wartawan sembari tersenyum.

Ketua Kasgoro Jatim Yusuf Husni mengatakan, bahwa pihaknya memberikan kado tersebut terkait permohonan hearing tentang permasalahan pemenang tender Rumah Sakit Surabaya Timur.

“Kehadiran kami adalah yang kedua kali, untuk menanyakan hal yang sama yakni agenda hearing, ternyata sampai berhari-hari oleh komisi D belum mengagendakan. Jangankan diagendakan, rapat internal saja belum dilakukan, seakan tidak peduli dengan masalah ini,” kata Yusuf.

Menurutnya, permintaan hearing tersebut terkesan dipersulit bahkan pihaknya menduga bahwa Komisi D sengaja menghindar. Padahal sebelumnya mereka telah mendatangi Kantor DPRD pada Jumat (08/09/2023) lalu, untuk memberikan kejelasan agenda hearing.

“Sehingga kami kritik dengan memberi kado berupa celada dalam wanita, bra, tolak angin dan kerokan yang diterima sekretariat. Karena pada waktu itu tidak ada satu pun anggota komisi D yang menerima kami,” tandas Yusuf Husni. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.