Dinkes Pemkab Malang Fasilitasi Dukungan NU Care-Lazisnu di Posbindu dari Desa

oleh -108 Dilihat
oleh
Tim SMARThealth UB dan Rois Syuriah NU serta Ketua Tanfidziyah NU Desa Kemulan, foto bersama dokter internship, perawat, dan kader SMARThealth

MALANG, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memfasilitasi atas dukungan NU Care-Lazisnu ke Posbindu di Desa-Desa di Kabupaten Malang.

Hal ini tersirat sebagaimana cita-cita awal berdirinya NU Care-Lazisnu sebagai lembaga nirlaba milik perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU) yang senantiasa berkhidmat untuk membantu kesejahteraan umat serta mengangkat harkat sosial melalui pendayagunaan dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Sebagai upaya untuk mengimplementasikan program kesehatan, NU Care-Lazisnu senantiasa membantu dan mendukung upaya kesehatan di tengah-tengah masyarakat.

Yanni Susanty, A.Md.Kep, perawat Desa Kemulan, Turen berkata, sudah banyak desa-desa lain yang kerja sama dengan NU Care-Lazisnu.

“Salah satu kolaborasi berwujud nyata antara NU Care-Lazisnu adalah dengan perawat desa dan kader SMARThealth dalam menggelar Posbindu PTM di Desa Kemulan yang setiap bulannya, menjangkau 4 dusun yang ada di Desa Kamulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang,” papar Yanni, Rabu (21/9/2022).

Berihwal dari sering mengalami kekurangan bahan medis habis pakai (BMHP) berupa strip untuk pengecekan kadar gula darah, salah seorang kader SMARThealth menanyakan kepada Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Kemulan.

Gayung pun bersambut, NU Care-Lazisnu mendukung giat Posbindu PTM yang diselenggarakan oleh perawat desa bersama kader SMARThealth setiap bulannya.

Dukungan NU Care-Lazisnu berwujud bantuan strip gula dan strip asam urat serta menggerakkan anggota Muslimat di desa itu untuk berpartisipasi.

Hadir pula Pemegang Program (PP) PTM Puskesmas Turen Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, memberikan sambutan kepada warga bersama Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) di lokasi giat Posbindu PTM.

“Bahwa adanya giat Posbindu ini agar supaya warga tidak perlu jauh-jauh melakukan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM),” ujarnya.

Acara diawali dengan deteksi dini dengan cara, warga diskrining faktor risiko PTM.

“Tujuan skrining itu biar kita bisa tahu lebih awal dan bisa antisipasi,” kata Dita Trisnaningtyas.

Lebih lanjut, PP PTM Dita menjelaskan bahwa periksa kesehatan itu minimal satu tahun sekali. Akan tetapi jika sudah terindikasi memiliki faktor risiko tinggi, seperti hipertensi maupun diabetes, warga perlu memeriksakan diri sebulan sekali agar faktor risiko terus terkontrol.

“Oleh karena itu, lebih baik mencegah daripada mengobati. Kita perlu berperilaku CERDIK,” tegas PP PTM Dita.

Apa itu CERDIK ?, CERDIK adalah slogan kesehatan yang setiap hurufnya mempunyai makna, yaitu C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin aktivitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat cukup, dan K=Kelola stress. Perilaku CERDIK ini dapat diterapkan melalui giat Posbindu PTM.

Seperti alur pemeriksaan dalam Posbindu PTM pada umumnya, dalam giat ini dilakukan pendaftaran, pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat, konsultasi dengan perawat desa, dan entri data dengan e-Puskesmas.

Selain itu, juga ada pemeriksaan mata dengan Snellen chart atau bagan Snellen yang dilakukan oleh kader Posyandu Balita Wiryanis.

Pemeriksaan mata itu bagian dari visus mata atau tes ketajaman penglihatan yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan mata melihat objek dengan jelas dalam jarak tertentu.

Setelah selesai semua, hasil pemeriksaannya dimasukkan dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM Puskesmas Turen berikut dengan riwayat PTM, maka lembar Kartu Skrinning itu akan dilihat oleh perawat Yanni Susanty untuk bekal konseling dengan warga.

Jika dalam konseling itu, warga terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat akan memberikan obat untuk beberapa hari, dan Kartu Skrining akan di entri data untuk diinput ke dalam aplikasi ePuskesmas.

Sementara itu, di ruang lain juga terlihat ada giat terapi yang dilakukan oleh Ustadz Syaifuddin, Rois Syuriah NU Desa Kemulan. Sambil mengantre dalam giat Posbindu PTM, banyak warga yang minta terapi.

Sedangkan, Ketua Tanfidziyah NU Desa Kemulan Bunari yang hadir dalam giat Posbindu PTM ikut menyapa dan sekaligus menyaksikan para warga dari Dusun Krajan yang ikut skrining faktor risiko PTM.

Sementara itu, dua dokter internship Puskesmas Turen datang ke giat Posbindu PTM untuk memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan PTM.

Kedua dokter internship itu adalah dr Suzila dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan dr. Jessica Astria dari Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung.

dr Suzila memberikan penyuluhan mengenai masalah hipertensi dihadapan para warga yang antre memeriksakan diri, sedangkan dr Jessica langsung memberikan konseling.

Giat Posbindu PTM ini berakhir dengan Hasil rekapitulasi kader, berhasil terperiksa sebanyak 58 orang dengan rincian laki-laki dan 52 perempuan. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.